Disebuah desa kecil yang dikelilingi perbukitan yang hijau dan ladang-ladang padi yang subur yang indah dipandang mata, hiduplah seoranga pemuda yang bernama Khanza. Khanza yang dikenal sebagai seorang yang rajin dan penuh dedikasi. Khanza bekerja keras sebagai seorang petani untuk menghidupi keluarganya yang terdiri dari ibu dan adiknya yang masih kecil. Namun dibalik kesibukannya, Khanza menyimpan rahasia besar. Ia mencintai seorang gadis yang bernama Aulia.
Aulia adalah seorang putri kepala desa, gadis yang cantik dengan mata berkilau dan senyum yang menawan. Khanza dan Aulia telang saling mengenal sejak kecil, akan tetapi latar belakang yang berbeda membuat cinta mereka menjadi sulit. Meskipun demikian, Khanza tetpa memendam perasaanya, Ia berharap suatu hari nanti Aulia akan menyadari betapa besar cintanya.
Setiap pagi, Khanza mengirimkan bunga yang ia petik dari taman rumahnya ke rumah Aulia. Khanza meletakan bunga- bunga itu di depan pintunya, berharap Aulia akan melihat dan mengerti bahwa bunga-bunga itu adalh ungkapan cintanya. Namun Aulia selalu mnegabaikan bunga-bunga itu, ia menganggapnya sebagai hal yang sepele. Ia bahkan tidak pernah tahu baha bunga-bunga itu berasal dari Khanza.
Suatu hari, ketika Khanza sedang bekerja di ladang, ia mendengar kabar bahwa Aulia akan dijodohkan dengan seseorang pemuda kaya di kota. Htinya hancur mendengar kabar itu, tetapi ia tahu bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan perasaan yang terluka, Khanza memutuskan untuk mengungkpkan perasaanya kepada Aulia sebalum semuanya terlambat.
Pada suatu malamyang tenang, di bawah cahaya bulan yang redup, Khanza memberanikan diri untuk menemui Aulia. Dengan hati yang berdebar , ia berkata "Aulia, aku telah mencintaimu seajk lam. Setipa hari aku mengirimkan bunga untukmu, aku berharap kamu akan menyadari akan perasaanku. Tapi aku tahu, mungkin aku bukanlahyang kamu harapkan".
Aulia terkejut mendengar pengakuan Khanza. I atidak pernah menyangka bahawa bunga-bunga yang selaa ini ia abaikan adala bentuk pengorbanan cinta dari seorang sahabt lamanya. Dengan suara yang lembut, ia menjawab, "Khanza aku menghargai persaaanmu, tapi aku sudah dijodohkan dengan orang lain. Aku ahrap kamu bia mengerti".
Khanza tersenyum pahit, menahan air mata yang hendak jatuh. "aku mengerti, Auila. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa cintaku tulus padamu. Aku akan selalu berharap yang terbaik untukmu, apapunyang terjadi".
Setelah malam itu, Khanza memutuskan untuk merelakan cintanya. Ia kembali fokus pada pekerjaanya, berusaha mlupana rasa sakit di hatinya. Meskipun cinta dan pengorbanannya diabaikan,ia tidak pernah menyesalinya yang telah mencintai Aulia dengan sepenuh hati.
Waktu berlalu, dan Auila pun menikah dengan pemuda yang kaya dri kota. Khanza dengan segala luka di hatinya, tetpa melanjutkan hidupny dengan penuh ketegaran. Ia menemuka kebahagiaanya dalam melihat orang yang ia cintai bahgia,meskipun bukan bersamanya.
Dlam diam, Khanza menyadari bahwa pengorbanan cinta tidak selalu tentang memiliki, tetapi tentang merelakan dan mendoakan yang terbaik bagi orang yang dicintai. Dan dalam pengorbanan itulah, ia menemukan kekuatan dan makna sejati dari cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H