Indonesia..... Indonesia..... Indonesia.....
berulang kali terdengar teriakan dari suporter Indonesia.. teriakan itu berulang kali diteriakan oleh seluruh pendukung timnas Indonesia yang sudah haus kemenangan, hasilnya tidak mengecewakan bahkan boleh dikatakan membanggakan.
Timnas Malaysia digulung dengan skor telak 5 vs 1 dan Timnas Laos pun tak tanggung-tanggung di gilas dengan skor 6 vs 0 tanpa balas. Pendukung timnas yang sudah sangat rindu kemenangan dibahagiakan dengan hasil-hasil yang didapatkan oleh kesebelasan kebanggan mereka, sehingga euforia kebahagiaan begitu terasa di dalam stadion utama Senayan yang saat itu kalau tidak salah terdapat 43 ribu lebih penontonnya. saya sendiri yang saat itu ada di tribun 3 (tiga) menyaksikan pertandingan tersebut tidak luput dari kebahagiaan sehingga berteriak dan meloncat bahkan ikut "tepok jidat" saat pemain gagal menceploskan bola ke gawang.
Awalnya saya tidak begitu tertarik menonton pertandingan AFF yang ada disenayan, apalagi pengalaman nonton di Senayan pada tahun 1997 membuat saya "kapok" karena kekalahan Timnas dari Thailand yang membuat penonton anarkis. Bukan kekalahan yang membuat saya "kapok" tetapi ulah mayoritas suporter saat itu yang membuat saya "kapok" untuk datang ke Senayan menonton pertandingan Timnas yang kita banggakan. tetapi "kapok" saya hilang begitu melihat penampilan ciamik Firman Utina dkk ketika "mengganyang" Malaysia.
Saya langsung kontak beberapa teman SMU saya untuk menonton pertandingan melawan Laos, dan kami sepakat menggunakan jersey timnas Indonesia. Setibanya di Senayan kami membeli beberapa atribut agar terlihat lebih "heboh".
Yang menarik di tribun yang saya tempati adalah banyaknya pendukung wanita Timnas, berulang kali mereka meneriakan Indonesia, jerit sekeras-kerasnya bahkan yang paling terdengar sangat keras adalah memanggil yang sedang "fenomenal" saat ini Irfan Bachdim. ya, Irfan Bachdim pemain keturunan menir Belanda itu yang paling jelas terdengar, bahkan sesekali terdengar Bachdim I LOVE U (jadi iri sama Bachdim hehehe).
Ada sedikit kekecewaan saya dari pendukung timnas Indonesia, yaitu ketika lagu kebangsaan timnas lain dikumandangkan. Pendukung Timnas kita seolah "mengolok" bahkan tak jarang mengeluarkan kalimat-kalimat melecehkan. Ahh.. saya sangat kecewa, berulang kali saya bilang ke temen saya "aduh kok gini ya, pendukung kita ternyata belum dewasa ya". Saya kemudian membayangkan betapa marahnya kita bila lagu kebangsaan kita diolok bahkan dilecehkan di negeri orang, tentunya kita tidak akan menerima karena rasa nasionalisme kita yang sangat tinggi, kita pasti marah bila lagu kebangsaan yang pada awal dikumandangkannya diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pejuang kita dioloh bahkan diplesetkan.
Harapan saya, semoga saja pendukung timnas kita bisa lebih dewasa. Dewasa untuk tidak mengolok lagu kebangsaan negara lain dan dewasa bila timnas yang kita banggakan mengalami kekalahan. Maju terus Timnas Indonesiaku.. Ayo terus kita dukung timnas Indonesia kita. ayo superter indonesia "Dewasalah..!!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H