Mohon tunggu...
Abah Ucup
Abah Ucup Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pengajar yang menjaga keresahannya

Semakin dewasa kesukaan semakin absurd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah dan Arti Pentingnya

25 November 2023   23:18 Diperbarui: 25 November 2023   23:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa arti penting sejarah?

Kebanyakan orang yang hidup di negeri ini memandang sejarah tidak lah begitu penting. Nampaknya mungkin hanya sedikit (setidaknya dari pengalaman penulis) para orang tua yang akan marah jika nilai mata pelajaran sejarah anaknya di sekolah jelek. Kebalikannya, mereka akan lebih marah jika nilai mata pelajaran lainnya, seperti matematika, bahasa inggris, atau fisika anaknya jelek. Bahkan belum lama, ada sebuah artikel yang menuliskan jika jurusan sejarah, baik ilmu maupun pendidikan sejarah adalah salah satu jurusan yang cocok diambil oleh orang-orang yang secara kognitif memiliki kekurangan atau orang yang kurang pandai. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama, yang ber Tuhan dan mempercayai seluruh firman-Nya yang dituangkan di dalam setiap kitab suci. Mengimani jika apa yang tertulis di dalamnya adalah kebenaran, dan pastinya semua itu adalah hal yang sangat penting. Padahal tanpa disadari atau tidak, sebagian besar isi dari pada kitab suci tersebut (khususnya bagi agama samawi; Islam, Kristen, dan Yahudi) merupakan peristiwa sejarah. Apakah Tuhan dengan iseng meminta umatnya untuk mempelajari peristiwa-peristiwa yang sudah jauh berlalu tersebut?

Lain lagi, salah satu persyaratan untuk menjadi warga negara adalah dengan memiliki identitas yang diakui. Selain KTP, bukti administrasi lainnya yang membuktikan jika seseorang adalah warga negara yang sah adalah akta kelahiran. Bukan kah seorang anak yang tidak memiliki akta kelahiran akan dipertanyakan siapa orang tuanya? Bukan kah seseorang yang tidak memiliki akta kelahiran akan dipertanyakan legitimasi kewarganegaraannya? Dan bukan kah akta kelahiran itu adalah bagian dari sejarah?

Maka dari itu semua, setidaknya atas dua hal tersebut membuat  kita meyakini jika sejarah itu sangat penting? Baik sebagai suatu peristiwa yang sudah berlalu, perihal administrasi maupun kepercayaan yang kita imani. Atau apakah benar pernyataan yang menyatakan jika bangsa kita adalah bangsa yang memiliki penyakit bernama amnesia sejarah (ahistoris)? Pernyataan tersebut tentu muncul bukan tanpa sebab. Nyatanya suka atau tidak suka, kita nampak seperti itu. Benarkah?

Selama ratusan tahun dan selama kurang lebih empat tahun bangsa kita dijajah oleh bangsa Belanda dan Jepang. Jutaannya nyawa telah melayang akibat penjajahan yang kita alami tersebut. Akan tetapi hari ini kita hampir tidak menemukan sisa-sisa penjajahan tersebut. Hubungan kita dengan kedua bangsa tersebut hari ini terbilang baik dan harmonis. Pada masa Orde Baru, Belanda bahkan menjadi salah satu negara yang memberikan pinjaman. Sedangkan Jepang sudah tidak perlu lagi kita jabarkan apa jasa-jasanya.

Kemudian pada 1948 terjadi suatu peristiwa di Madiun, yakni Madiun Affair (dalam sudut pandang Bung Karno). PKI tertuduh menjadi biang keladi atas peristiwa itu. Tidak lama PKI kemudian menjadi partai terlarang meskipun tidak lama status itu kemudian dicabut. Pada periode demokrasi terpimpin, PKI menjadi salah satu partai politik dengan jumlah anggota terbesar di Indonesia, bahkan menjadi nomor tiga di dunia setelah Partai Komunis Tiongkok kala itu. Bahkan jika tidak terjadi peristiwa 1965 kemungkinan besar PKI akan memenangkan pemilu.

Pada era Orde Baru, rezim kala itu berkuasa dengan menggunakan tangan besi untuk memerintah. Siapa saja yang berani melawan akan mempertaruhkan harta-benda, bahkan nyawanya. Ratusan orang konon hilang atau dihilangkan lebih tepatnya. Reformasi yang terjadi, membawa angin perubahan. Semua yang berbau Orde Baru, baik organisasi ataupun individu dikutuk atas tindakannya di masa lalu. Kini, dua dekade telah berlalu, nampak tidak ada sisa-sisa atas memori penindasan itu. Semuanya akur dan harmonis, bahkan beberapa orang yang dahulu menentang dan lantang berkata jijik, tanpa rasa malu justru sekarang berkoalisi dengan kelompok tangan besi tersebut.

Maka dari itu perlu lah sekali lagi kita mempertanyakan apa arti penting sejarah? Benarkah kita adalah bangsa yang benar-benar memiliki penyakit amnesia sejarah? Atau baiknya, kita adalah bangsa yang mudah memaafkan. Mari kembali kita tanyakan kepada diri kita sendiri.

Nampaknya memang, kesadaran sejarah bangsa ini belum lah tumbuh secara kuat. Ketidak tahuan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Parahnya lagi pemahaman akan pentingnya sejarah secara kontekstual sering di alpa kan pada proses pendidikan sejarah di kelas. Padahal jika dapat dianalogikan, pemahaman dan kesadaran akan pentingnya sejarah merupakan pondasi yang menopang tiang, tembok dan atap dari rumah yang bernama bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun