Mohon tunggu...
Abah Toto
Abah Toto Mohon Tunggu... -

mengejar mimpi yang belum terbeli, perjuangan tak mengenal usia. " Tebarkan benih yang ada di tanganmu, meski esok hari adalah kiamat"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Panggil Teman atau Sahabat Anda dengan Sebutan "Kawan", karena Berbau Komunis

27 Juni 2014   13:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin dekat ke Pilpres 9 Juli, aroma persaingan semakin meruncing, bahkan tak jarang ada pihak-pihak pada kubu yang bertikai, karena saking ketakutan kalah, atau entah merasa galau melihat kegigihan pihak lawan yang meski sudah digempur dari berbagai arah, dikepung dengan isyu-isyu kampanye hitam namun tidak mempan dan lawannya masih kokoh berdiri dengan mulut tersungging senyuman.

Diantara pihak yang kurang bijak dan cenderung emosional menyudutkan salah satu Capres, adalah Kivlan Zein dari kubu Prabowo-Hatta. Dalam pernyataannya yang diberitakan di Merdeka.Com (beritanya di sini) dengan judul : “Ada Bau-Bau Komunis di Belakang Jokowi”. Menurut Kivlan Zein, indikasi penganut komunis itu terlihat dari sebutan kawan pada pendukung Jokowi. Sebutan itu adalah panggilan kamerad untuk para aktivis komunis.

Jika indikasi penganut komunis itu hanya karena sebutan “kawan”, tentu Kivlan Zein tidak introspeksi, bukankah di kubu Prabowo-Hatta sendiri telah bergabung Grup Lawak Empat Sekawan, sebagaimana berita ini.Jadi Kivlan Zein selain menuding kubu Jokowi-Jk, disadari atau tidak ia menuding kubunya sendiri.

Dulu saya penggemar novel cerita “5 Sekawan”, waktu itu jamannya orde baru, tapi bebas tuh novel tidak sampai dibreidel, dilarang, dan dicabut ijin edarnya hanya karena gara-gara ada kata “kawan” dalam novel tersebut.

Ucapan Kivlan Zein juga menohok Capres jagoannya Prabowo Subianto, karena dalam debat Capres III, Prabowo mengatakan : “Kawan Seribu Terlalu Sedikit, Musuh Satu Terlalu Banyak”. Jadi artinya Kivlan Zein sama dengan menuding Prabowo berbau komunis. Camkan! Kivlan zein ya, bukan saya yang menuding.

Justru menurut saya, cara-cara seperti ber kampanye hitam menjatuhkan lawan politik dengan isyu murahan tanpa didukung bukti fakta dan data, maka cara-cara demikianlah yang sejatinya adalah cara-cara komunis. Sebagaimana layaknya orang-orang tidak ber Tuhan atau Atheis, selalu menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, karena tidak takut akan azab dan pembalasan dari perbuatannya sendiri.

Anda-anda kompasianer, wartawan, juga penulis, hati-hati menulis agar menghindari kata “kawan”, lebih baik diganti dengan : “teman”, atau “sahabat” saja, agar tidak dituding macam-macam oleh orang-orang seperti Kivlan Zein ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun