Mohon tunggu...
pendekar sakaw
pendekar sakaw Mohon Tunggu... Pelaut - 00112233445566778899

12345678910111213141516171819

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Masalah Besar di Jakarta

8 Oktober 2016   10:59 Diperbarui: 8 Oktober 2016   11:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis hanya mengambil kota Jakarta sebagai sampel untuk Indonesia, karena kan orang bilang 'Jakarta itu etalasenya Indonesia'.

Masalah Jakarta yang penulis tangkap adalah KURANG TERATUR, bukan macet, banjir, kumuh, dll. 

Teorinya sebagai berikut:

- Macet, nama'nya saja kota besar pasti macet (coba deh ke NY, Beijing, Moscow, dll). Cuma kalau pengemudi di Jakarta betul-betul taat aturan pasti macet bisa lebih manusiawi. Kondisi sekarang kita tahu sendiri mobil n motor pada putar balik di sembarang tempat (dalam hal ini Jakarta harus belajar ke Surabaya). Kalau kita berharap'nya Jakarta ga macet berarti (lupa) kemacetan menggambarkan perekonomian Jakarta.

- Banjir, ya namanya saja Jakarta daerah muara (yang ahli geologi dan pertanahan pasti ngerti area banjir itu di muara). Tapi kalau mau diatur banjir bisa dikendalikan kok, tinggal kembali lagi gimana rakyat Jakarta menerima pengaturan yang dilakukan (sekarang aja peraturan sempadan dan jalur hijau masih dilanggar secara terang-terangan).

-Masalah ekonomi, ya tau  sendiri ekonomi bobrok gara-gara korupsi. Jangan berharap ekonomi maju kalau pemimpin, wakil rakyat, aparat, dan warga Jakarta masih doyan melanggar aturan dengan melakukan praktek korupsi (contoh waktu bikin surat administrasi, salam tempel, korupsi anggaran, dll).

- Kumuh, ya salah sendiri kok buang sampah sembarangan. Sudah tahu ada aturan dilarang buang sampah sembarangan tetap ga dituruti.

Jadi ya ini lah permasalahan inti di Jakarta,KURANG TERATUR dan GA MAU DIATUR. Semoga pemimpin di Jakarta bisa menegak'kan peraturan (yang kelihatannya harus super tegas dan raja tega) agar masalah Jakarta bisa dibereskan (paling tidak dikurangi).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun