Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serahkan kepada Penjajah Internasional Gegara Tragedi Mina 2015

25 September 2015   08:10 Diperbarui: 25 September 2015   08:21 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu mudahkah ?, begitu gampangkah ? Kita perhatikan beberapa tulisan di Kompasiana, diantaranya ada yang ditulis oleh K’ner senior, gegara tragedi Mina 2015, wajar pengeloaan perjalanan haji di Mekkah dan Madinah diserahkan kepada otoritas Internasional dengan melibatkan OKI dan Iran. Alangkah dungunya usulan didalam tulisan itu (tulisan yang hanya berpihak kepada asing Internasional) dan kita bisa melihat pola pikir para pendukung Jokowi atau mungkin para penasehat Jokowi yang suka menulis di Kompasiana ini, berpikirnya sangat serampangan dan mau mudahnya saja. Jadi kalau bermasalah kita di Indonesia dalam hal pembangunan infrastruktur, serahkan saja sepenuhnya kepada Kapitalis-Komunis China untuk membangun infrastruktur di Indonesia walaupun pihak China memboyong ratusan ribu para pekerjanya ke Indonesia. Begitulah kira-kira pola pikir mereka dan ini jelas mengindikasikan sosok-sosok K’ner yang memang menjadi agen asing. Sedihnya, banyak para komentator K’ner didalam tulisan tersebut yang tidak mengerti missi jahat didalam tulisan itu termasuk para admin kompasiana. Bagi penulis, kita mendapatkan input, bahwa diri sipenulis itu adalah memang kaki busuk asing.

Memang selama ini, ritual didalam Islam yang mewajibkan setiap ummatnya berhaji ke tanah Mekkah, dipandang oleh kelompok Kapitalis dunia selama ini, adalah suatu bisnis perjalanan religius yang sangat menggiurkan potensi finansialnya. Oleh karena itu mereka para Kapitalis dunia sangat tergiur sampai ngences habis untuk mengambil alih bisnis perjalanan religius ke Mekkah dan Madinah. Adanya tragedi Mina 2015 ini akan dijadikan oleh para kaki busuk Kapitalis dunia sebagai momentum untuk berkonspirasi mengambil alih semua kepengurusan perjalanan haji ke Mekkah dan Madinah dengan alasan kepentingan Internasional ada didalamnya. Peristiwa Mekkah di Terowongan Mina dijadikan sumber berita untuk mengekspose Pemerintah Saudi Arabia semberono dan tidak becus dalam mengurus kedatangan jamaah haji diwilayah mereka. Dengan ketidak becusan ini diperlukan pengambil alihan oleh otoritas Internasional. Memangnya Negara Saudi Arabia sangat dungu untuk mau menggadaikan negaranya kepada pihak asing ? Melihat tayangan di Youtube tentang tragedi Mina 2015, ada pihak tertentu yang merekayasa agar terbentuk terjadinya musibah Mina 2015. Pemerintah Saudi Arabia perlu segera menginvestigasinya.

Penulis pernah membuat tulisan yang berjudul “Banyak Kompasianer Kaki Busuk Zionis” yang didalamnya menjelaskan beberapa K’ner memang berperan sebagai kaki busuk asing dan dapat dinilai dari isi tulisannya, mereka memang bekerja sebagai antek-antek asing atau sebagai agen asing dan bisa jadi mereka juga sebagai intelijen asing yang terus mengalirkan pembocoran rahasia strategis Negara Indonesia kepada kepentingan asing. Kompasiana dijadikan ajang media untuk memunculkan ide keberpihakan mereka kepada Kapitalis asing.

Apa itu otoritas Internasional ? Otoritas Internasional adalah kumpulan para Kapitalis asing yang tergabung didalam MNC (Multi National Corporation) tingkat dunia yang di setir dan di kendalikan oleh kekuatan politik Zionis Yahudi Internasional. Anggota mereka memiliki berbagai subsistem organisasi Internasional yang melibatkan beberapa Negara Islam yang tidak mengerti bahwa Negara tersebut sebagai alat permainan mengatas namakan kepentingan Internasional dari para acrobat politik Internasional yaitu Zionis. Disamping itu, mereka juga memelihara kelompok LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dipelihara mereka dengan dana tertentu untuk membuat opini tertentu bagi kepentingan mereka sehingga bisa menjadi issu Internasional. Kalau sudah menjadi issu Internasional, maka permasalahan ini sudah masuk didalam perangkap politik Internasionala mereka. Didalam LSM peliharaan Zionis inilah para kaki busuk binaan Zionis bekerja mengintai peluang issu untuk makanan menjadi issu Internasional dan semuanya akan bermuara kepada perangkap untuk kepentingan Kapitalis Dunia. Issu tragedi Mina 2015 saat ini dicoba-munculkan dari Indonesia yang memang digunakan sebagai Negara yang memiliki penduduk terbesar beragama Islam didunia. Kerja para kaki busuk Zionis ini seperti itulah, hidup mereka dari melacurkan dirinya dan menjadi pengkhianat bagi bangsa dan Negara Indonesia. Di Indonesia ini, sangat banyak LSM peliharaan kapitalis asing dan mereka merekrut para tokoh yang bisa vocal pelacur diri yang memimpin para LSM itu.

Oleh karena itu, penulis berharap pemerintah Indonesia segera membuat sebuah Organisasi Anti Intelijen Asing (OAIA) yang bisa memonitor serta bisa menyadap semua gerakan para kaki busuk zionis yang ada di Indonesa ini serta data (OAIA) bisa menangkap tangan semua oknum kaki busuk zionis ini. Selanjutnya semua kedutaan asing yang ada kaitannya dengan gerakan zionis internasional juga dapat dimonitor oleh Organisasi Anti Intelijen Asing ini. OAIA dibentuk pemerintah Indonesia terdiri dari anak bangsa yang memiliki penjiwaan Nasionalisme Indonesia yang sangat tinggi serta akhlak yang tangguh.(Abah Pitung)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun