Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ngemis “Ucapan Selamat Natal” Sangat Dipentingkan

23 Desember 2014   20:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:37 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14193173721183671803

Ketika ada seorang Kompasianer diinbox oleh Mr.Pandito, bung kalau ada tokoh Islam yang turut mengucapkan selamat natal tolong anda saja ya yang menuliskannya. Nanti honor kita atur, masih nomor rekening yang lama kan ?!. Ok, Boss !!! jawab si Kompasianer dengan gelinjang bahagia.

Kalau dari Mr.Pandito sendiri yang menuliskan, sangat terlihat harapan mengemisnya atas ucapat selamat itu. Lebih baiklah orang lain saja yang kita komandokan, apalagi sang Kompasianer dikenal sebagai beragama Islam, jadi kita Nasraniwan bisa tidak secara langsung terlihat mengemisnya. Bahkan kita sudah tuliskan (Mr.Pandito), bahwa ucapan selamat natal itu tidak kita pentingkan apalagi mengemis ucapan selamat dan tidak ada manfaatnya bagi kita sebagai orang percaya. Bahkan tidak juga bisa merubah ke-Iman kita apakah lebih baik atau lebih parah. Yang benar bung...... tidakkah terlihat dari berbagai kalimat komentar menunjukkan kesumringahan sikap dan pandangan ?

[caption id="attachment_361372" align="aligncenter" width="539" caption="Perhatikan pada dada logo burung merpati berkepala Yesus, ada peta Indonesia (Sabang-Merauke) dan bertuliskan "][/caption]

Makanya si Kompasianer ini sangat lincah, semangat dan sangat gigih untuk menuliskan tentang orang-orang atau tokoh yang kepeleset mengucapkan selamat natal atau berpura-pura solider. Kalau kita perhatikan tulisan si Kompasianer ini banyak juga mendapat komentar dari Kompasianer natalan yang saling bersambut dan memuji tokoh yang diberitakan itu. Kelihatan nada para komentarnya sangat sumringah dan senang sekali. Contoh senangnya mereka untuk menuliskan : "Halo...halo....halo.. Fachri Hamzah dan Ridwan Kamil ucapkan selamat Natal dan Ikut perayaan natal hoooreeee....". Bahkan oleh admin media masuk menjadi trending articles (TA).

Begitu pentingnya rupanya para Nasraniwan untuk menerima dan mendapatkan ucapan selamat dari pihak Islam dibandingkan dari ucapan selamat natal dari agama Hindu dan agama Budha, Konghuchu. Rupanya adanya ucapan selamat dari tokoh ummat Islam dan ummat Islam sendiri, sangat diharap-harapkan, dinantikan dan sangat didambakan oleh mereka.

Mengapa ucapan selamat Natal dipentingkan oleh mereka dari ummat Islam ? Jika ada ummat Islam mengucapkan selamat, maka orang yang mengucapkan selamat itu adalah sebagai pengakuan semi langsung terhadap Yesus Kristus dan merupakan sikap membenarkan tentang :

1.Yesus Kristus adalah sama dengan Nabi Isa As dalam Islam, membawa Firman Tuhan dengan Kitab Perjanjian Baru (Bible),

2. Yesus Kristus adalah sebagai Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Kudus (membenarkan trinitas, adanya Tuhan selain Allah SWT.),

3. Kelahiran Yesus Kristus adalah benar pada tanggal 25 Desember, dilahirkan dikandang domba di kota Nazareth-Bethlehem,

4. Maria sebagai ibu Yesus Kristus dan Bapaknya suami Maria bernama Jusuf dan Yesus dilahirkan di kota Nazareth-Bethlehem.

Menurut ajaran Islam :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun