Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Sengaja Dimiskinkan dan Dijajah

12 Januari 2015   14:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:19 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1421024163431364272

Setiap pemilihan Presiden di Indonesia, selalu pihak asing ikut campur dalam penentuan siapa yang paling layak untuk memimpin Indonesia lima tahun kedepan dan itu selalu ditentukan oleh pihak kapitalis asing Internasional terutama AS dan kroninya. Kondisi ini sudah terjadi sejak kepemimpinan Soeharto hingga Jokowi. Apabila ada calon pemimpin Indonesia yang berpikiran dan berpendirian agar bangsa Indonesia bisa bangkit dan mandiri dalam segala bidang serta investasi asing harus kita atur sesuai dengan keinginan seluruh rakyat Indonesia, maka pemimpin seperti ini dipastikan akan mendapat tekanan dari dunia Internasional serta calon pemimpin ini tidak akan terpilih dalam setiap Pemilu Presiden.

Kepemimpinan Gusdur dan beralih kepada Megawati dahulu, adalah juga sebagai bagian dari konspirasi dan penentuan para kapitalis Internasional. Terlihat dari semua kebijakan mereka yang selalu memihak kepada kehendak asing Internasional. Kepemimpinan SBY juga demikian, kekuatan global kapitalis internasional terlalu kuat dan bisa mendominasi berbagai potensi ekonomi tinggi dan strategis Indonesia di kelola oleh investasi asing. Bahkan banyak UU yang dibuat oleh DPR-RI adalah merupakan UU yang sudah dimasuki oleh pemikiran asing dan berpihak pada kepentingan asing. Inilah kenyataan yang harus diterima oleh seluruh rakyat Indonesia.  Partai-partai yang ada di Indonesia adalah merupakan simpul kekuatan politik sebagian rakyat Indonesia yang sangat bisa bernegosiasi dengan pihak kekuatan Internasional.  Kita bisa menyaksikan bagaimana PDIP dipengaruhi dan dikuasai oleh kekuatan asing serta sangat bisa memunculkan figur boneka calon pemimpin Indonesia yang dikemas dengan proses pencitraan yang sangat apik serta didukung oleh berbagai media massa yang telah dikuasai oleh pihak kekuatan Internasional. Kemasan kampanye hitam untuk menghancurkan citra pribadi dan citra politik figur yang tidak disukai kekuatan Internasional, sangat didanai oleh pihak asing, sehingga seluruh rakyat yang mengikuti Pemilu Presiden, bisa mengarah dan digembala kepada keinginan pihak kapitalis asing.

Indonesia adalah Negara yang sangat kaya sumber daya alamnya (SDA). Kekayaan SDA ini, sangat diharapkan oleh pihak asing agar mereka bisa sepenuhnya menguasai eksplorasinya. Sehingga nantinya berbagai perusahaan asing ini bisa mendominasi SDA terpenting Indonesia dan juga bisa menguasai arah politik bangsa Indonesia. Pihak kapitalis asing Internasional, sangat memelihara eksistensi beberapa perusahaan sub sistem investasi asing di Indonesia seperti para perusahaan PMDN swasta. Para mitra kacung PMDN swasta inilah yang sangat bisa membantu keinginan kekuatan Internasional untuk bisa mengendalikan arah politik bangsa Indonesia. Oleh karena itu, banyak para Partai di Indonesia selalu berkolaborasi dan berkonspirasi dengan para pemodal dalam negeri dan luar negeri dan partai ini sudah merupakan kuda tunggangan pihak kapitalis asing Internasional dalam menentukan arah politik Indonesia. Makanya figur Capres independen sangat sulit bisa diterima dalam UU Pemilu, karena figur independen akan sangat sulit bagi pihak asing Internasional untuk mempengaruhi serta mengendalikannya.

Pihak kapitalis asing Internasional sangat suka dengan pemimpin Indonesia yang hanya menjalankan pembangunan ekonomi yang sedang-sedang saja serta pembangunan itu bisa didominasi oleh mereka. Pembangunan yang sangat digemari oleh bantuan asing adalah pembangunan infrasruktur dan pembangunan yang bersifat konsumtif. Dana pemerintah sangat diharapkan hanya untuk keperluan konsumtif saja dan bukan untuk kepentingan produktif ekonomi. Oleh karena itu, sangat banyak pimpinan daerah yang terbelunggu dengan pembangunan bersifat konsumtif dan itu bisa menjadi peluang besar manipulatif mereka. Swasta yang ada didalam negeri diharapkan adalah dari kalangan swasta yang sudah dalam pengaruh dan kendali pihak kapitalis asing. Hal ini penting agar perbankan dalam negeri terjebak tidak bisa memberikan kredit pinjaman kepada usaha swasta pribumi karena bidang usaha itu sangat beresiko tinggi dibandingkan dengan perbankan memberikan pinjaman kepada pihak swasta peliharaan kapitalis asing Internasional. Oleh karena itu, saat ini banyak perbankan nasional yang melakukan konsorsium pemberian kredit kepada PMA sebagai investasi asing karena arahan kredit perbankan kepada para pengusaha UKM tidak tersalurkan, karena beresiko tinggi tadi, sementara Bank Indonesia mendesak dana pada bank pelaksana harus tersalurkan. Hal ini terjadi karena tingginya tingkat resiko jika kredit investasi diberikan kepada pengusaha pribumi. Kalaupun ada, total kredit perbankan yang diberikan kepada para pengusaha pribumi dalam porsi yang tidak signifikan jumlahnya.

Situasi pengelolaan Negara seperti sekarang ini, dimana biaya ekonomi tinggi masih berlangsung lebih memperparah membuat aktivitas ekonomi riel UKM semakin terpuruk dan lemah daya saing. Hal ini terjadi karena infrastruktur yang dimanajemen oleh Negara mempersulit terjadinya peningkatan efisiensi bidang produktif pada kalangan masyarakat UKM disamping kemampuan pemasaran yang semakin sulit karena lemahnya daya beli masyarakat. Semua ini bermuara kepada kemampuan kepemimpinan Negara yang bisa menkondusifkan berbagai peluang usaha aktivitas produktif masyarakat sehingga bisa berdaya saing tinggi.

Pemimpin yang paling disukai kapitalis asing adalah pemimpin Indonesia yang hanya mengandalkan pendapatan dari Pajak dan hasil dari eksploitasi produktif SDA dengan para investor asing, serta pemimpin yang hanya bisa menaikkan harga BBM dan gas bagi rakyatnya. Lalu pemimpin yang membuat APBN hanya lebih besar belanja konsumtif rutinnya daripada belanja produktif ekonomis yang bersifat nilai tambah. Makanya bangsa Indonesia yang memiliki SDA yang sangat kaya, digiring oleh para penjajah dari bangsa Indonesia sendiri yaitu para pemimpinnya yang korup, agar APBN tidak menjadi anggaran pembangunan ekonomi yang memandirikan, akan tetapi APBN dijadikan realisasi anggaran untuk selalu ketergantungan ekonomi kepada pihak asing Internasional. Kita selama ini memang sengaja dimiskinkan dan dijajah oleh bangsa sendiri dan kapitalis asing dengan cara tetap mempertahankan munculnya pemimpin Indonesia yang biasa-biasa saja sok pro-rakyat sehingga reformasi dan perubahan yang mensejahterakan seluruh rakyat tidak akan bisa tercapai atau sangat sulit sekali bisa tercapai. Akibat semua ini, kita yang ada didalam negeri kembali membuang waktu lagi. Kapan kita bisa segera Merdeka dalam arti yang sesungguh-sungguhnya ? Lepas dari belenggu dan pengaruh kapitalis asing. (Abah Pitung)

Inilah Keberhasilan Pemerintahan Jokowi.

Tulisan Menarik Lainnya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun