Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ahok Sedang Berada Disarang Penyamun

24 Maret 2015   19:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memperhatikan tampilan Ahok diberbagai media TV dan berbagai tulisan di media on-line, saya melihat Ahok adalah sosok orang yang bersih dan tidak memiliki beban kejahatan korupsi didalam dirinya. Makanya Ahok (Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM) begitu entengnya memarahi serta menuding-nuding orang-orang yang dia pandang bersalah, tapi masih mengekor dan nunut didalam kepemimpinan Ahok sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta. Ahok begitu entengnya tanpa beban mengatakan kata Maling dan Korup pada setiap acara wawancara bahkan didalam pidato sambutan Gubernur di DKI Jakarta. Artinya Ahok memang bersih serta berani bertanggung jawab atas apa yang diucapkannya.

Adanya kata kotor versi kamar kecil yang pernah diucapkan Ahok, ada yang menegurnya dan dia segera merubah ucapannya dan mengakui kesalahan ucapannya serta berusaha untuk memperbaikinya. Baguskan Ahok, orangnya sangat terbuka dan transparan. Menilai SDM Pemda serta lingkungan Pemda seperti para anggota para DPRD yang selama ini sudah sangat berbudaya Maling dan Korupsi pada kepemimpinan para Gubernur yang lalu, tentu saja akan berlawanan dengan sikap dan pola pikir Ahok. Saya memperhatikan pada diri Ahok ada sikap dan naluri Si-Pitung, dia gagah berani menghadapi siapapun dalam hal yang positip dan bernilai kebenaran. Sesungguhnya rakyat Jakarta, mendambakan orang seperti Ahok ini untuk melakukan perubahan yang sangat mendasar dari berbagai multi kerusakan di Ibukota Indonesia DKI Jakarta.  Sangat banyak permasalahan yang belum terselesaikan di DKI Jakarta dan orang berkarakter seperti Ahok inilah yang bisa menjawab permasalahan di DKI Jakarta.

Peninggalan beberapa Gubernur masa lalu sebelum Ahok, sangat terasa adanya budaya feodalisme serta budaya manipulatif terstruktur dan massif selalu bersemi diseantero Pemda DKI Jakarta bahkan menular ke setiap periode DPRD sehingga selalu antara pelaksana dan pengawas pelaksana ada simbiosis mutualisme yang saling menutupi dan saling memanfaatkan serta mesra dalam membohongi rakyat Jakarta. Terbukti selama ini, kita tidak pernah melihat kekisruhan yang ditimbulkan oleh Ahok tentang materi mata anggaran yang nilai manipulatifnya sangat tinggi dan mencegangkan setiap orang. Bagaimana tidak tercengang, harga UPS yang tidak diperlukan oleh sekolah menengah atas, bisa berharga Rp.5,8 Milyar per unit, lalu alat jogging treadmill elektric yang tidak diperlukan sekolah malah dikirim begitu saja tanpa atas dasar permintaan dan kebutuhan sekolah dan kiriman itu terjadi pada setiap tahun anggaran. Belum lagi berbagai peralatan lainnya yang belum terungkap. Luar biasanya korupsi anggaran APBD di DKI Jakarta selama ini bahkan bisa mencapai puluhan Triliun rupiah pertahunnya.

Gagasan Ahok untuk menerapkan e-Budgeting adalah upaya untuk memati-kutukan para koruptor dan para manipulator di DKI Jakarta termasuk para oknum di DPRD. Sehingga setiap mata anggaran akan bisa dimonitor oleh masyarakat. Kebijakan dibidang sistem keuangan Pemda DKI Jakarta ini sudah sangat benar dan harus dijalankan sehingga peluang manipulasi dan korupsi ditekan seminimum mungkin. Oleh karena itu, Ahok mendapatkan sangat banyak fitnah dan kebencian dari para penyamun uang rakyat dari para oknum koruptor PNS di DKI Jakarta. Makanya kekasaran ucapan Ahok menjadi bahan baku dan komoditi Politik untuk menjatuhkan Ahok dari jabatannya. Bayangkan saja para orang dan oknum yang sudah berbudaya Maling dan Korupsi di Pemda DKI Jakarta dan para oknum DPRD mereka semua mati kutu dibuat oleh Ahok. Para istri manja manipulator dan koruptor sudah tidak bisa lagi berbelanja barang-barang mewah sebagai istri mengaku-ngaku sosialita dan wanita gelamor dan bermewah-mewah lupa daratan dari hasil budaya hina per-malingan APBD dan APBN seperti yang telah terjadi selama ini. Sosok Ahok sebagai penghambat pendapatan haram mereka selama ini dan Ahok harus kita singkirkan.

Isu H.Lulung sebagai pengganti Ahok, menurut penulis, adalah upaya para penyamun uang rakyat untuk menjadikannya sebagai kandidat. Penulis melihat H.Lulung ini adalah sosok yang sangat berbahaya bagi DKI Jakarta. Pastilah korupsi dan permalingan keuangan Pemda DKI akan semakin marak kembali dan e-budgeting akan digagalkan, jika orang selain Ahok memegang jabatan Gubernur DKI Jakarta. Ahok adalah orang yang paling pantas untuk memimpin dan menyelamatkan DKI Jakarta.

Memang Ahok pernah salah ucap dan salah informasi sehingga ada perbuatan dan perkataan Ahok yang sedikit menyinggung perasaan ummat Islam di Jakarta dan itu Ahok sudah meminta maaf atas kesalahannya. Adanya beberapa pihak yang menggunakan organisasi Islam untuk menurunkan Ahok dari jabatannya, adalah organisasi yang belum mengerti sebenarnya tekad niat Ahok untuk mensolusi berbagai permasalahan di DKI Jakarta. Isu kristenisasi dari Ahok adalah isu yang dihembuskan oleh para penyamun di DKI Jakarta untuk mempercepat pemakzulan Ahok dari jabatannya. Jika Ahok bisa diturunkan dari jabatannya, maka para Maling dan para Koruptor akan kembali berpesta pora untuk menguras uang rakyat dari kas Pemda DKI Jakarta. Percayalah bahwa Ahok adalah orang yang mudah didekati dan disahabati serta mudah mau meminta maaf dan memberi maaf kepada siapapun yang berdamai dengan dirinya. Oleh karena itu mari kita bersama jangan saling bergontokan dan mari membangun kepentingan seluruh rakyat agar terwujud kesejahteraan kehidupan berbangsa dan bernegara. (Abah Pitung).

Pemerintahan Jokowi Bakal Di-demo Besar.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun