Seluruh bangsa Indonesia wajib waspada kepada beberapa kelompok pihak yang selalu menghembuskan dan menyatakan bahwa pihak yang anti Pancasila dan Intoleransi adalah ummat Islam. Tuduhan itu bisa kita dengar dalam berbagai pembicaraan terbuka dan baca didalam berbagai tulisan yang mengambang fakta secara tidak terbuka dan langsung terasa diarahkan kepada pihak Islam.
Selanjutnya kita BERTANYA kepada para pihak penuduh, yang INTOLERANSI dan ANTI BHINNEKA TUNGGAL IKA dan ANTI PANCASILA itu siapa ? Tidakkah orang pertama dan kelompoknya serta para pendukungnya yang melakukan itu adalah yang telah menistakan, menghina dan melecehkan Al Qur'an serta memaknai dengan caranya sendiri Surat Al Maidah ayat 51 ? Kenapa sekarang dibalik, malah pihak yang dilecehkan, dihina itulah yang dituduh seolah sebenarnya sebagai yang anti Pancasila ?
HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) memang didalam konsep mereka ada tertulis Khilafah Islamiyah, akan tetapi, karena mereka ada dan hidup di Indonesia, mereka mengakui keberadaan Pancasila dan sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" diterjemahkan oleh HTI sebagai sila pertama "Allah Subhanawataala". Â Organisasi HTI adalah sebagian kecil dari komunitas Islam Indonesia dalam berbagai Organisasi lainnya. Tentang HTI ingin membangun Negara Islam itu adalah cita-cita, seperti juga warga beragama Kristen (Protestan-Katholik) sebagai cita cita ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara Kristen atau Negara Bibel sebagaimana telah dikumandangkan lama diberbagai khotbah Gereja.
Warga HTI sekarang dinyatakan oleh Pemerintah Jokowi sudah dibubarkan berdasarkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 yang mengubah UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, akan tetapi mereka tidak melakukan perbuatan yang APANCASILA dan ingin melakukan pengrusakan kepada Negara ini tidak sama sekali, karena mereka sadar, bahwa ummat Islamlah yang membangun dan merebut Kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah Belanda. Islamlah yang sangat berjasa dalam pembentuk dan perebut Kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah Portugis, Belanda, Jepang dan ini diakui serta tercatat dengan tinta emas didalam sepanjang sejarah Indonesia.
Mereka mengaku sebagai kelompok minoritas, akan tetapi sejak dari era Kemerdekaan Indonesia dan hingga kini selalu mengganggu, selalu usil terhadap keutuhan dan ketentraman dan proses pertumbuhan kesatuan persatuan ummat Islam Indonesia. Mungkin mereka berpendapat dan meyakini, berbohong didalam berjuang untuk kepentingan Tuhan mereka adalah syah dan berpahala dan dinyatakan sebagai orang yang tidak berdosa. Didalam ajaran Islam utamanya di Al Qur'an, berbohong dalam bentuk dan cara apapun tidak diperkenankan dan itu adalah sebagai dosa.
Terutama kecemburuan mereka menyaksikan ABI 7,2 juta orang di sekitar Monas 2-12-2016 yang juga mengejutkan masyarakat dunia. Sampai saat ini, tuduhan intoleransi dan anti Pancasila kepada ummat Islam, selalu diumbar dalam kekosongan agrumentasi yang tidak memiliki dasar yang kuat.
Di berbagai wilayah Eropa dan Rusia, sudah sejak lama di ekspose tentang ketakutan dan kebencian terhadap agama Islam dengan politik Islamophobia, akan tetapi malah banyak masyarakat di Eropa, Rusia dan bahkan Amerika, berbondong bondong memperlajari ajaran Islam dan sekarang sangat mengejutkan mereka berbondong pula masuk memeluk agama Islam dan mejadi mualaf yang taat. Artinya Islamophobia di Barat yang diciptakan tidak berhasil dan tidak laku mempengaruhi masyarakat disana.Â
ISIS yang dikatakan sebagai yang mewakili Islam sebagai kelompok kejam dan bengis, adalah DIKETAHUI ISIS ITU sebagai BENTUKAN REKAYASA ZIONISME dan para sekutunya. Terbukti disaat ramai masalah Palestina dan Jerussalem (Al Quds) akan dipaksakan untuk menjadi Ibu Kota Israel dari Trump Amerika Serikat, ISIS diam tindakan dalam sejuta bahasa dan tindakan, artinya ISIS itu konspirasi siapa dan bentukan siapa ? Anda sekalian pasti tahu jawabannya ! Sudah banyak yang tertangkap ternyata banyak anggota ISIS memakai kalung dan tattoo salib dari kelompok organisasi Kristen "SON OF JESUS"dan organisasi Kristen lainnya.Â
Mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Nasionalisme Indonesia adalah pasti harga mati bagi ummat Islam Indonesia. Kemerdekaan Indonesia yang direbut dari Penjajahan Belanda (missi Zending salib dan Kapitalisme) adalah mayoritas dengan perjuangan yang banyak mengorbankan nyawa dan darah hanya bersenjatakan dengan alat bambu runcing dan senjata rampasan dalam perang Gerilya serta dengan teriakan AllahhuAkbar dari kalangan ummat Islam ketika itu.
Memang ada partisipasi satu dua orang dari kalangan non-Islam dan mereka adalah sosok yang sangat sadar akan perjuangan Indonesia merdeka serta Nasionalisme ke-Indonesiaan mereka sangat kuat ketika itu dan bergabung dengan para pejuang Islam diberbagai daerah. Sangat berbeda dengan rasa Nasionalisme Indonesia disaat zaman milenial ini, terlalu banyak salah kaprah komprominya yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan penunggangan kepentingan asing akhir akhir ini. Tidak ada sama sekali referensi perjuangan perebutan Kemerdekaan Indonesia secara langsung head to head melawan penjajah Belanda dari komunitas Kristen saat masa perjuangan dahulu.
Jangan diulangi lagi berbagai tuduhan kepada ummat Islam Indonesia sebagai INTOLERANSI, sebagai ANTI PANCASILA, sebagai ANTI BHINNEKA TUNGGAL IKA dan sebagainya, bisa jadi yang SELALU MENUDUH itulah yang SEBENARNYA ANTI PANCASILA, ANTI BHINEKA TUNGGAL IKA serta INTOLERANSI. Mari kita jaga Indonesia ini selalu didalam KEDAMAIAN yang sedang menuju proses KEMAKMURANNYA dan  pencapaian Kesejahteraannya. (Abah Pitung)Â