Jika didalam pencapresan 2019 mendatang terjadi formasi pasangan Joko Widodo dengan Gatot Nurmantyo,Indonesia akan jalan ditempat dan semakin sangat mundur. Adalah sebuah kerugian yang luar biasa besarnya, bagi Jendral Gatot Nurmantyo jika dipasangkan dengan Joko Widodo. Pada saat ini posisi Gatot Nurmantyo sudah berada diatas Presiden Joko Widodo.Â
Sangat terlihat ketika mayoritas rakyat disemua kalangan diseluruh Indonesia nobar (nonton bareng) Film pemberontakan brutal G-30-S PKI. Bahkan Pak Jokowipun mematuhi anjuran-perintah Gatot Nurmantyo. Artinya apa yang disampaikan Gatot Nurmantyo adalah benar dan dikehendaki oleh mayoritas RAKYAT INDONESIA.
Mencermati tingkat kesimpatian serta dukungan yang kuat dan besar dari masyarakat, umumnya mayoritas rakyat Indonesia, calon pemimpin masa depan di 2019 adalah hanya Gatot Nurmantyo dan kedua adalah Prabowo Subianto. Alangkah hebatnya jika pasangan Gatot Nurmantyo bersinergi erat dan akrab dengan Prabowo Subianto akan dipastikan HANYA SATU PUTARAN SAJA didalam PILPRES 2019. Â
Menilai beberapa informasi berkembang saat ini, yang mengatakan adanya upaya manuver dari pihak/kelompok Jokowi yang mengatur sepak terjang Gatot Numantyo akhir akhir ini agar terlihat lebih mengundang simpati massa. Perlu diketahui, Gatot Nurmantyo tidak akan mau dipasangkan dengan Joko Widodo di tahun 2019 mendatang, karena secara pribadi dan pola pikir sudah sangat jauh berbeda. Jika terjadi pasangan Joko Widodo dan Gatot Nurmantyo, itu adalah sebuah tragedi kecelakaan Nasional yang sangat merugikan bangsa dan Negara kedepan. Hallo...... jangan buang energi yaaa, bangsa Indonesia ini sudah letih.Â
Coba buat singkatan antara Gatot Nurmantyo dengan Joko Widodo apa yang terjadi ? Nama singkatannya tidak ada padanan singkatan yang bagus di dengar dan dilihat. Bisa disingkat dengan JO-TOT sangat jelek, KO-TOT lebih buruk lagi WI-TOT, JO-GAT juga jelek, jika dibalik Gatot dan Joko menjadi GA-JOK juga jelek, TOT-JOK. Pokoknya tidak ada nama singkatan yang bagus dan pas. Padanan dan gabungan dari singkatan nama saja tidak bisa bersesuaian dan selaras, apalagi pribadi dan karakter mereka berdua.
Memang, jika GATOT NURMANTYO dipasangkan dengan Joko Widodo, ALAMPUN TIDAK SETUJU, alam juga marah dan gusar. Dipastikan JAGAT INDONESIA (NKRI) TIDAK AKAN SETUJU dan akan terjadi banyak sekali kemungkinan muncul berbagai bencana dan gangguan alam di Indonesia. (Pembaca maafkan kalimat ini terangkai).
Pada saat ini, kita sangat membutuhkan PEMIMPIN NASIONAL yang mandiri dan memiliki keberanian kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia yang kuat tidak akan bisa DIPENGARUHI oleh BANGSA LAINNYA apalagi menjadi boneka asing. Kita anak bangsa Indonesia mengharapkan segera muncul pemimpin baru yang SANGAT BERPIHAK KEPADA RAKYAT dan semua GOLONGAN warga di Indonesia secara BERKEADILAN dan tidak ada indikasi keberpihakan yang berstandar ganda.
Pada tahun pemilihan umum 2019, kita anak bangsa Indonesia membutuhkan munculnya segera PEMIMPIN BARU bangsa Indonesia yang bisa memberikan warna dan jiwa bagi segenap rakyat Indonesia. Kemerdekaan Indonesia adalah diREBUT dari tangan PENJAJAHAN BELANDA dan ASING dengan PERANG GERILYA. Sudah saatnya BANGSA INDONESIA menunjukkan kepada dunia, bahwa BANGSA INDONESIA ADALAH BANGSA BESAR di dunia ini. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang tidak akan bisa DIDIKTE OLEH BANGSA LAIN. Hanya melalui SEORANG PEMIMPIN NASIONAL-lah yang bisa menunjukkan jiwa dan tekad besar itu. Â Â
Didalam era informasi dan digital ini, perang konvensional sudah mulai ditinggalkan dan hanya sebagai back up saja, yang ada serta terjadi nyata adalah PERANG ASIMETRIS, yaitu perang modern yang harus memiliki kemampuan daya taktis dan strategis serta ekonomionic  dan teknologi serta berdiplomasi tinggi yang bisa menggunakan semua tingkatan kerumitan aneka media informasi.
Oleh karena itu, kita sebagai anak bangsa Indonesia, sangat memerlukan seorang pemimpin Nasional yang sangat kuat pribadinya, berani dan mengerti serta paham tentang PERANG ASIMETRIS ini. Kita harus membangun kekuatan teknologi yang telah dimiliki anak bangsa Indonesia yang bisa mengolah NILAI TAMBAH KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SENDIRI DAN MANDIRI sebagai sumber memperbesar devisa kekayaan Negara dan Bangsa Indonesia.
Kedepan, kita sebagai anak bangsa sudah mulai melakukan audit kinerja dan audit tujuan investasi kepada semua investasi asing. Karena banyak investasi asing yang dijadikan sebagai kekuatan untuk membangun wilayah kekuasaan tujuan perang Asimetris di Indonesia ini. (Abah Pitung)