Terbukti banyak publik tertipu dengan permainan pencitraan ini serta ditambah dengan bombastisnya media social menghujat SN. Memang sekarang terlihat posisi Sudirman Said seolah mendapat dukungan yang kuat dari publik, tapi akan berbeda dibenak Jokowi, karena Sudirman Said merupakan Menteri yang berkinerja tidak baik dalam Kabinet Kerja selama ini.
Sudirman Said yang lahir di Brebes 16 April 1963, saat ini berumur 52 tahun, menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI dalam cabinet Kerja sejak 27 Oktober 2014. Sudirman Said adalah alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) 1984. Anggota DPR Effendy Simbolon menuding langkah Menteri ESDM Sudirman Said membubarkan PT. Petral dengan nama lain. Sudirman menurutnya dulunya merupakan bagian dari mafia migas di Petral yang saat ini pecah kongsi dan berupaya membangun kelompok baru. Sudirman Said adalah salah satu yang menikmati Petral. Namun, karena pecah kongsi dengan petral dia bubarkan. Sudirman itu juga dulu menikmati dan dia dulu anak buah Mantan Dirut Pertamina Ari Sumarno,” tegas Effendy, Rabu (20/5/2015).
Saat ini, sangat jelas terlihat, kelompok JK (termasuk Rini Sumarno, Sudirman Said, Andi Amran Sulaiman, RJ Lino) sedang dipertimbangkan kelanjutan jabatan mereka di Kabinet Kerja selanjutnya, beranikah Jokowi melakukan reshufle Kabinet dengan menggantikan pembantu yang tidak loyal ? Dan merupakan linknya Jk. Dengan adanya kasus penistaan nama baik dan saling seteru antara Menteri dengan Ketua DPR, sangat terlihat bahwa biang kerok semua kejadian ini adalah disebabkan oleh permainan kotor dari manajemen PT. Freeport Indonesia yang dibelakangnya adalah Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. dan mereka selama ini selalu ingin mendapatkan perlakuan khusus dari Pemerintah apalagi Sudirman Said memihak Freeport telah memberikan surat yang kontroversial yaitu Surat Permohonan Perpanjangan Operasi (SPPO) No.7522/13/MEM/2015 tertanggal 7 Oktober 2015 yang melanggar Pasal 170 UU No.4 Tahun 2009. Diharapkan kepada seluruh masyarakat pembaca jangan tertipu oleh arus pemberitaan yang salah.(Abah Pitung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H