Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Petinggi Kepolisian RI Memaksakan Diri

22 April 2015   08:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:48 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hebat dalam konotasi negatif, Kepolisian RI dalam  menjalankan tugas di Indonesia mendapatkan penilaian yang yang sangat buruk dari masyarakat.  Hal ini terjadi karena Kepolisian RI sering terlibat didalam berbagai konspirasi kejahatan dan berbagai manipulasi keuangan dan ini terjadi sejak dari daerah dan pusat.

Makanya diperlukan reformasi Kepolisian RI oleh masyarakat, akan tetapi reformasi itu tidak berjalan baik dan terseok-seok akhirnya buyar dan Kepolisian RI kembali kepada posisi yang sangat buruk dalam pandangan serta penilaian umumnya rakyat Indonesia.

Dalam hal kepemimpinan Kepolisian RI, telah terjadi pemborosan energi serta waktu yang dikeluarkan oleh berbagai pembahasan dan ini bisa juga dijadikan masukan oleh penentu kebijakan dinegara ini, akan tetapi sangat diabaikan oleh mereka dan bahkan terlihat tidak mau tau dengan segala masukan yang baik dari para tokoh masyarakat.

Kini kabarnya akan dilantik seorang petinggi Polisi bernama BG yang sangat kontroversial dan tidak disukai oleh banyak rakyat Indonesia, karena ketidak rasionalannya dalam membuktikan kepemilikan sejumlah materi jumlahnya sangat besar yang asal usulnya darimana, dan ini tidak memuaskan rasa kejujuran masyarakat. BG katanya segera dilantik hari ini menjadi Wakapolri mendampingi Kapolri Badrodin Haiti. Artinya lembaga negara bernama Kepolisian RI tidak mau tahu dengan segala kritikan, segala masukan, segala pemikiran yang akan membaikkan Kepolisian RI kedepan. Masyarakat menghendaki agar lembaga Kepolisian RI di kendalikan oleh para petinggi yang bersih dan jujur agar Kepolisian RI mendapatkan perubahan citra buruk menuju citra yang mengarah membaik.

Semua kita mengetahui bagaimana hebatnya kekayaan para Kapoda di berbagai daerah, yang sebenarnya tidak pantas mereka miliki akan tetapi ini nyata disaksikan oleh rakyat. Kalau para Kapolda saja sudah begitu hebat kekayaannya, apalagi para petinggi Kepolisian yang ada di Mabes Polri. Inilah yang menjadi bahan omongan dan cibiran masyarakat sehari-hari.

Tadinya, dengan Badrodin Haiti dilantik sebagai Kapolri susana sudah mereda, tapi setelah mendengar BG akan menjadi Wakapolri dan segera akan dilantik hari ini, membuat suasana masyarakat Indonesia gemas, muak, heran, terkesima dengan masing-masing memiliki opini bagaimana bisa terjadi seorang yang sangat kontroversial, kembali dijadikan seorang pejabat tinggi Wakapolri pada jajaran Kepolisian RI. Semua orang saat ini berpendapat bahwa Kepolisian RI sedang dimanfaatkan oleh kekuatan kelompok dalam Kepolisian RI untuk tidak mau melakukan perbaikan citra Kepolisian kini dan kedepan. Mau dibawa kemana Kepolisian RI ? Mari selamatkan Kepolisian RI dari para oknum perusak citra Kepolisian RI. (Abah Pitung)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun