Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penipu, Penipu, Penipu!

9 Januari 2014   10:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

dr. Paulus : Saya sangat maklumi Bapak, begini yaaa.. Pak, anak Bapak kondisinya sekarang pingsan dan ada benturan keras pada kepalanya dan ada luka sobek dan pendarahan yang cukup hebat, jadi sekarang sedang berada di ICU RS ini. Kebetulan alat yang diperlukan tidak ada dalam persediaan RS. Kami sedang menunggu alat yang harus dipesan melalui Apotek Farmasi Jaya yang posisi Apotek itu ada di dekat RS ini. Alat ini, gunanya untuk memberhentikan pendarahan di kepala anak Bapak tanpa melalui operasi. Karena alat ini sangat penting, maka Bapak saya harapkan agar sesegera mungkin menghubungi Apotek Farmasi Jaya untuk mengkorfirmasi kepastian pembelian alat tersebut. Alat tersebut sudah kami komunikasikan dengan Apotek dengan "Resep 2B"   Bapak jangan panik Pak, anak Bapak kita usahakan bisa pulih dan jangan lupa Bapak selalu berdo'a. Bapak harus menghubungi pihak Apotek Farmasi Jaya (AFJ) segera dan hubungi Bapak Rahmad tanyakan nanti "Resep 2B" untuk pasien "AAA". Bapak, ini nomor Apoteknya xxxxxxxxxx. Harap nomornya diulang Bapak ???!

Saya : Setelah tersambung, ada suara samar-samar berkesan ada orang yang menanyakan obat. Hallo, dengan Bapak Rahmad ? Saya ingin tanyakan tentang Resep 2B yang disampaikan dr.Paulus dari RS.

AFJ : Ohh, yaa benar saya Rahmad, begini Bapak, harga alatnya untuk anak Bapak harganya cukup mahal, apakah Bapak setuju jika saya sebutkan ? Harganya sebesar Rp. 7.900.000,- dan alat ini harus segera kami sampaikan kepada dr. Paulus di RS. Bagaimana Bapak, apakah Bapak bisa memastikan pembayarannya segera ? Mengingat alat ini harus segera di pakai untuk menyelamatkan anak Bapak.

Saya : Saya siap Pak dan akan saya bayar sekarang juga setelah saya sampai di RS, dan tolong Bapak antarkan saja ke RS alat tersebut agar bisa segera dipasang.

Setelah itu, saya dan istri sedikit panik sejenak, dan istri saya terus saja berdo'a dalam deraian air mata untuk keselamatan anak kami. Saya juga mempersiapkan kendaraan untuk menuju ke RS. Sebelum berangkat, telepon berdering lagi dari AFJ.

AFJ : Begini Bapak, alat tersebut baru bisa kami sampaikan ke RS apabila ada kepastian pembayarannya. Saya tidak bisa mengeluarkan alat tanpa ada kepastian bayarnya.

Saya : Begini saja Pak, berapa nomor Rekening AFJ ? dijawab oleh AFJ nomor rekening AFJ adalah 1080013021606 Bank Mandiri an. Rahmad G. OK Bapak Rahmad, saya akan kirim melalui ATM terdekat setelah saya bersiap keluar.

Ada 5 menit kosong lalu telepon berdering kembali.

AFJ : Tolong cepat Bapak untuk mentransfer uangnya sebesar Rp. 7.900.000,-, hanya dengan percepatan transfer alat segera bisa dipasang, dan kami sudah berada di depan pintu UGD 2 menuju ruangan ICU. Tolong Pak yang cepat transfernya.

Saya : Iya Pak saya akan sesegera mungkin, tapi tolonglah pasangkan alat tersebut agar anak saya bisa tertolong, dan Pak Rahmad jangan membahas uang yang sudah saya sanggupi itu. Yang penting nyawa anak saya bisa segera diselamatkan Pak Rahmad. Tolonglah Pak...pasang alat itu ????!!! (Lalu telepon terputus).

Lima belas detik kemudian ada telepon lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun