Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebodohan Anas Urbaningrum

11 Januari 2014   22:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa orang yang dikatakan sebagai pengamat politik, mengatakan bahwa Anas Urbaningrum (AU) adalah sebagai sosok politikus yang piawai dan AU mampu memanfaatkan momentum politik untuk menyerang lawan politiknya serta mampu membesarkan citra pribadi AU dengan memanfaatkan status tersangkanya AU serta penahanan yang dilakukan oleh KPK saat ini. Menurut penulis, pendapat ini adalah tidak tepat dan sangat melenceng.

Justru AU adalah sosok yang sangat fatal serta berutal dalam per-politikan di Indonesia saat ini. Yang dilakukan AU adalah cara per-politikan Machiaveli yaitu menghalalkan untuk melakukan segala cara kotor demi mendapatkan kemenangan. Coba anda perhatikan bagaimana kotornya AU dalam upaya memenangkan dirinya sewaktu Kongres Partai Demokrat (PD) di Bandung dahulu, dengan memanfaatkan kekuatan uang yang didapat dari garongan APBN bersama Nazaruddin dan mayoritas peserta Kongres anggota PD bisa dengan mudah dibayar dan dibeli untuk kemenangan AU serta mengejutkan, bisa  mengalahkan kandidat lainnya seperti Marzuki Ali dan Andi Malaranggeng. Dalam hal ini, kita bisa menilai bahwa mayoritas para anggota PD adalah orang-orang yang memiliki vested interest yang bertujuan hanya memanfaatkan Partai Demokrat untuk kepentingan diri sendiri dan kelompok.  Terbukti nyata dalam perlambangan iklan PD yang "Anti Korupsi" itu yang menyatakan "Tidak, tolak Korupsi" semua bintang iklannya telah di tangkap KPK (Andi Malaranggeng, Angelina Sondah, Anas Urbaningrum, kecuali Edy Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyusul.

Anas Urbaningrum sebenarnya adalah sosok yang hanya ngaku politikus dan senyatanya AU adalah penjahat politik dan penjahat APBN melalui berbagai perusahaannya yang didirikan untuk garong uang rakyat melalui APBN bersama Nazaruddin ketika itu menggunakan kendaraan PD untuk lobbi mendapatkan proyek. Bisa dibuktikan nanti di Pengadilan TIPIKOR. Perhatikan saja ucapan politisnya ketika menyatakan "gantung Anas di Monas".

Sosok serta karakter seperti AU ini adalah sosok orang muda yang sangat berbahaya untuk Indonesia. Makanya Allah SWT. telah menyelamatkan bangsa Indonesia dengan mengungkap kebusukan AU bersama PD dan petinggi PD lainnya yang akan terungkap dalam waktu dekat ini. Sebaik apapun kebusukan yang disimpan, dalam waktu cepat akan ketahuan berbau juga.

Perhatikan bagaimana proses pemilikan kekayaan Anas Urbaningrum yang memiliki banyak kekayaan begitu cepat dari berbagai komisi pengarongan APBN melalui berbagai perusahaan dia sewaktu di pegang dan dijalankan oleh Nazaruddin mantan Bendahara Umum PD.

Masih ingat tentunya citra pura-pura yang dibangun AU ketika di KPU dahulu ? menolak sebuah mobil baru dinas KPU yang dikatakan AU sebagai mobil yang terlalu mewah bagi dirinya. Karena di KPU terungkap berbagai manipulasi, AU hengkang ke PD. Hanya beberapa tahun saja di PD, AU memiliki kekayaan yang mengejutkan serta memiliki berbagai mobil serta rumah yang sangat mewah, apalagi ketika AU menjadi Ketum PD. Kemudian semua perilaku AU berubah dan menodai sendiri citra pura-pura yang dibangunnya. Lalu masih ingat dengan pelanggran hukum ketika AU mengendarai mobil berpelat B 1716 SDC ternyata ada dua buah mobil AU yang memakai nomor yang sama sehingga masuk dalam kejahatan pemalsuan pelat nomer kendaraan yang melanggar Pasal 68 UU No.22 Tahun 1999 tentang Lalulintas dan Angkutan jalan. Bisa di lihat bagaimana terbiasanya dan tenangnya AU sebagai Ketum PD dan politisi ketika itu, berbuat pelanggaran hukum tanpa merasa bersalah. Apakah ini yang dikatakan politisi yang piawai ? Sampai penggunaan kendaraanpun tidak jeli penggunaannya. Dalam argumentasi apapun AU tidak akan bisa membela dirinya.

Coba periksa lagi berbagai rumah AU kemungkinan tidak hanya uang Rp.1 M saja yang akan terbongkar, seperti kemarin yang disita KPK. Masih banyak uang haram yang disimpan AU di berbagai tempat seperti yang dilakukan oleh para koruptor yang belum terungkap maupun yang sudah terungkap.

Ditahannya AU oleh KPK menunjukkan KPK ingin segera mengungkap berbagai kasus termasuk kasus Hambalang dan kasus benang merahnya kepada Kasus Bank Century. Semuanya akan bisa mengungkap berbagai borok dan belatung busuk individu dalam organisasi PD serta bisa saja melibatkan keluarga Cikeas. Dalam hal ini, KPK masih sangat bisa dipercaya. (Abah Pitung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun