Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Akhirnya Saya Terjebak ke Dalam Kompasiana

10 Agustus 2012   09:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:59 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini saya hanya berkunjung tanpa tertarik dan abai akan registrasi ke Kompasiana. Pada awalnya saya berselancar di dunia maya mencari info yang bisa ditangkap, akan tetapi beberapa kali ada info yang menggelitik, ternyata masuk ke Kompasiana. Bahkan ini terjadi beberapa kali.

Kesimpulan saya, Kompasiana memiliki banyak hal yang bisa menarik untuk dikujungi :

1. Banyak materi tulisan yang beragam dan aktual, akan tetapi, terkadang saya kehilangan jejak untuk mengarah kepada artikel tersebut (berisi kritikan yang cukup pedas), dan ternyata sudah dihapus oleh admin kompasiana.

2. Saya sangat tertarik dengan beberapa tulisan tentang hal yang menyerempet pada bidang agama, terutama yang paling menarik adalah para komentator yang sangat beraneka. Bahkan dalam beberapa komentar bisa juga mendatang senyum yang bisa mengundang inspirasi bahan tulisan.

3. Kebanyakan para komentator menyajikan komennya hanya sebagai say-hallo ringan dan terkadang renyah.

4. Saya paling suka komen yang kontek dengan materi tulisan dan komennya penuh dengan referensi yang banyak untuk ini bahkan komennya yang lebuh menarik daripada tulisannya sendiri.

5. Ada juga para komentator tulisan yang sadis dan terkadang dia cemburu sebenarnya menilai bagusnya tulisan, karena dia tidak mampu menulis seperti itu, sikomentator akhirnya seperti meledek dan merendahkan bahkan mencerca si penulis. Ada juga rupanya orang yang khusus hanya untuk memberi komen saja di Kompasiana ini.

Inilah serba sedikit sebagai preambule keterjebakan saya kedalam Kompasiana.

Salam untuk semua Kompasianer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun