Belum menjadi Presiden RI yang ke 7, KowiJukal (Jokowi-Jusuf Kalla) sudah mendapatkan bahan tertawaan banyak kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya kecengengan Jkw untuk selalu meminta kenaikan BBM bersubsidi harus di lakukan oleh SBY bahkan sampai mendatangi SBY ke Bali baru-baru ini. Selanjutnya Jokowi juga memanfaatkan orang-orang tertentu untuk membuat artikel di media cetak dan media on-line agar SBY secepatnya mengumumkan tentang kenaikan harga BBM bersubsidi September 2014 ini.
Hal ini dilakukan oleh KowiJukal, adalah untuk menutupi malu dari heroisme PDIP ketika di DPR-RI disaat SBY mengusulkan tentang kenaikan BBM yang sangat ditolak dan bahkan banyak anggota PDIP di DPR yang walk Out dari ruangan sidang. Mereka para anggota DPR menolak kenaikan adalah dengan memakai selogan demi rakyat dan wong cilik, kami anggota dari Fraksi PDIP menolak usulan SBY tentang rencana kenaikan BBM bersubsidi.
Adanya berbagai pernyataan Jokowi tentang persetujuannya tentang kenaikan BBM bersubsidi, membuktikan tidak konsistennya Jokowi serta juga menyeret ketidak konsistenan PDIP seperti selama ini. Ternyata perilaku pernyataan penolakan kenaikan BBM oleh SBY di DPR hanya semata-mata pencitraan PDIP seolah-olah masih berpihak kepada wong cilik, padahal licik kepada wong cilik.
Selanjutnya usulan SBY agar mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi pada September 2014 ini, agar pencitraan Jokowi yang dibungkus sedemikian rupa, tidak dicederai dan agar tidak runtuh hanya karena setelah dilantik menjadi Presiden RI, Jokowi mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi. Bisa dilihat kenyataannya bahwa jika KowiJukal mengumumkan kenaikan BBM maka mereka bersama PDIP akan didemo besar oleh seluruh rakyat Indonesia serta sumpah serapah dari seluruh rakyat Indonesia akan ditujukan kepada mereka KowiJukal dan PDIP.
Semoga SBY tidak menggubris dan terpancing atas keinginan KowiJukal dan PDIP yang saat ini mereka sedang sangat galau dalam menerima kekuasaan Pemerintah serta menghadapi berbagai permasalahan dan problematika yang ditinggalkan oleh SBY. Mereka semua takut terjungkal sebelum tenggang waktu, disaat menerima kekuasaan. Yang sangat berbahaya adalah para kapitalis akan memback-up KowiJukal dengan segala cara menguras kekayaan rakyat Indonesia. (Abah Pitung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H