Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Waspada, Gedung KPK Dibakar Oknum

23 Januari 2015   22:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sebelum sholat Jum'at, menurunkan tulisan berjudul "Penangkapan Bambang Wijayanto, Penculikan ?" ternyata didalam Kepolisian ada kesimpang siuran pernyataan antara Wakapolri Plt. Badrodin Haiti yang menyatakan tidak mengetahui adanya penangkapan Bambang Wijayanto oleh Bareskrim Polri, pada sisi lain, Kabareskrim Polri menyatakan sudah ada surat perintah penangkapan. Keterkejutan seluruh rakyat Indonesia adalah penangkapan dilakukan oleh kelompok berseragam Polisi dan preman oleh lebih dari 30 orang dengan beberapa mobil dan sepeda motor Bambang Wijayanto yang sedang berada didalam mobil bersama anak BW (KPAI harus segera turun tangan bertindak), lalu BW dikepung didepan sekolah anak BW serta dikepung dengan hunusan dan todongan berbagai jenis senjata bagaikan penangkapan penjahat besar atau penangkapan teroris besar saja lalu BW diborgol, mulut dilakban oleh petugas kepolisian dan dibawa kemarkas Kepolisian. Dalam hal ini, BW sebagai pejabat tinggi Negara dan Ketua KPK sudah dihina oleh Kepolisian RI serta Kepolisian RI sebagai bawahan Presiden RI juga sedang menghina dina Presiden Jokowi karena SDM KPK adalah orang yang membantu Presiden dalam penegakan Hukum dalam pemberantasan Korupsi di Indonesia.

Penangkapan oleh Bareskrim Polri sangat sarat dengan rekayasa dan sangat terlihat ini adalah rekayasa para petinggi Polri yang terlibat rekening gendut bermasalah kriminal yang salah satunya adalah Budi Gunawan yang sedang ditersangkakan oleh KPK. Para oknum Kepolisian RI yang terlibat rekening gendut sedang menunggangi nama Kepolisian RI untuk kepentingan mereka pribadi.

Kalau semua yang dituduhkan Kepolisian dalam penangkapan Bambang Wijayanto sebagai kesaksian palsu dalam kasus Pilkada Kotawaringin dan Papua tahun 2010, semuanya sudah tidak bermasalah karena sudah melalui tahapan saringan melalui fit and proper test di DPR-RI dan Bambang Wijayanto termasuk calon Ketua KPK yang memiliki kualifikasi sangat baik diantar beberapa calon Ketua KPK. Jika Bareskrim masih saja mempertahankan tuduhannya, maka Kepolisian RI sekaligus sudah sangat melecehkan lembaga DPR-RI.

Sangat disayangkan Presiden Jokowi sampai jam 15.12 WIB, belum saja menyatakan pendapatnya dan ini sebagai pameran kelambanan sehingga kondisi menjadi sangat liar pembusukannya.

Dukungan seluruh rakyat untuk mengawal gedung KPK beserta semua dokumen yang ada didalamnya akan semakin memuncak sampai malam hari nanti dan besok. Ini akan merupakan tekanan yang sangat kuat dari seluruh rakyat Indonesia kepada Kepolisian RI dan bisa jadi akan terjadi mosi tidak percaya dari seluruh rakyat Indonesia kepada Kepolisian RI.

Dalam kondisi Kepolisian mendapat tekanan dari seluruh rakyat yang berada dibelakang KPK, bisa jadi beberapa oknum yang dikompori dan direkayasa oleh para oknum petinggi Kepolisian RI yang terlibat rekening gendut, bisa saja gedung KPK nanti malam atau besok bisa terjadi kebakaran hebat sehingga semua dokumen yang ada di KPK bisa terbakar hilang. Perlu segera semua para petugas KPK melakukan pengawasan yang ketat agar tidak ada oknum polisi yang menyusup ke gedung KPK untuk menempatkan sesuatu benda yang bisa membakar gedung KPK dalam satu, dua dan tiga hari ini. Selanjutnya semua berkas harus ada back upnya.

Seluruh rakyat berada dibelakang KPK, walaupun ada kelompok massa bayaran para preman yang menyatakan anti KPK dan mendukung Kepolisian, dan ini merupakan konspirasi adu domba massa rakyat yang dilakukan para oknum penangkapan Bambang Wijayanto. Bisa jadi TNI akan turun tangan mengamankan situasi dari kemungkinan cheos.(Abah Pitung)

Penangkapan Bambang Wijayanto Rekayasa Oknum Polisi Rekening Gendut.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun