Mohon tunggu...
Abah Faiq
Abah Faiq Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka Ilmu, Senang Menulis, Cinta Keadilan, Benci Kedzaliman

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS Berpeluang Menjadi Juara Pemilu 2014

20 Maret 2014   22:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:41 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara PKS sama dengan berbicara partai Islam terbesar di Indonesia. Partai yang konsisten dan mampu meningkatkan perolehan suaranya dari pemilu ke pemilu. Pada pemilu 2009 PKS berhasil menghantarkan 57 orang wakilnya ke Senayan. Diikuti oleh partai Islam lainnya seperti PAN, PPP, PKB yang berada di bawahnya. Hanya satu partai Islam, PBB yang tidak berhasil menempatkan wakilnya di pusat.

Menarik untuk dicermati, memang trend perolehan suara PKS dari pemilu ke pemilu selalu mengalami peningkatan, dikala partai lain mengalami penurunan. Berikut ini data perolehan suara PK/PKS dalam 3 pemilu berturut-turut:

Tahun 1999: 1,436,565 suara -> 1,36% -> 7 kursi

Tahun 2004: 8,325,020 suara -> 7,34% -> 45 kursi

Tahun 2009: 8.206.955 suara -> 7,88% -> 57 kursi

Tahun 2014: 3 Besar

Tantangan PKS untuk meraih juara

PKS adalah partai baru. Bila dibandingkan dengan PPP, Partai Golkar, dan PDIP, PKS adalah partai baru di jagat perpolitika Indonesia. Tapi PKS terlahir dari gerakan sosial kemasyarakatan yang sudah ada sejak tahun 80-an dan cukup mengakar terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Tidaklah heran bila sejak didirikannya PKS muncul dengan kader-kadernya  anak muda.

PKS tak punya media massa. Hingga saat ini PKS belum mempunyai media berskala nasional, bahkan seringkali PKS dipermainkan media massa saat melakukan kekeliruan sekecil apapun. Namun demikian PKS memiliki kader melek informasi dan teknologi. Dalam keterbatasannya para kader PKS berupaya meng 'counter' informasi miring tentang PKS dan menyajikan data dan fakta yang sebenarnya terjadi.

PKS tak punya figur fenomenal. PKS awalnya tak punya figur nasional seperti PAN dengan Amin Rais-nya, PKB dengan almarhum Gusdur-nya, PBB dengan Yusril-nya, Golkar dengan Yusuf Kalla, ARB dan Akbar Tandjung-nya, PDIP dengan Megawati-nya, Gerindra dengan Prabowo-nya, Hanura dengan Wiranto-nya. PKS hanyalah sekumpulan pemuda bermodal semangat juang dan optimisme yang senantiasa digenggamnya. Namun demikian pemuda-pemudi PKS terbukti mampu belajar cepat untuk melahirkan tokoh nasional. Maka dalam tempo yang relatif singkat lahirlah sosok Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, Anis Matta, Siswono, Salim Segaf Al-Jufri, Nur Mahmudi Ismail, Ahmad Heryawan, Irwan Prayitno, dan sosok lainnya.

PKS tak punya dana besar. PKS terbialng tidak memiliki dana besar untuk membiayai kegiatan partai dibanding partai lain. Namun demikian PKS bisa dibilang paling sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial politik di tengah masyarakat. Sehingga sebagian orang terheran-heran melihat seringnya PKS melaksanakan bazar amal, bakti sosial, layanan kesehatan cuma-cuma, tak hanya menjelang pemilu atau pemilukada saja. Dari manakah dana PKS? ternyata setelah diselidiki PKS punya semboyan 'Shunduquna Juyubuna' maknanya kurang lebih "dana politik berasal dari kantong kami sendiri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun