Mohon tunggu...
Akhmad Arifin
Akhmad Arifin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ganteng, Lucu & Imut2

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bicara Politik Secara Adil Itu Sulit

1 Oktober 2014   22:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ngomongin Politik secara adil itu sulit, termasuk penulis sendiri. Untuk musim politik saat ini, kita dijejali pada 2 Opsi; Pilih Pro Jokowi ataukah KMP? Jika ikut Jokowi, maka harus mendukungnya dan Pilkada Langsung,, Klo ndukung KMP harus dukung Prabowo dan Pilkada tidak langsung. Tak sadar kita terjerumus pada opsi milih 'Paket Politik'. Tetapi perlu diinget, Politik itu jadi tema lebih menarik, jika kita terlibat didalamnya, meski hanya sebagai 'fans' . Bahkan sepakbola tidak akan jadi ajang yang menarik, jika kita gak mendukung salah satunya, alias netral-netral saja.

Tak hanya kita, bahkan media-media yang seharusnya dapat menjaga independensi ceritanya, mudah terjebak dukung mendukung 'paket politik' tertentu. Tak usah ditanya, yang punya forum ini (Kompas) cenderung milih yang mana, bisa diketahui(hehehe) . Apapun pilihan paket politiknya, Joko or Bowo, jika mereka baca media muji2 idolanya atau sesuai interest ideologi politiknya, maka  media tersebut dianggap obyektif, gilirang jika gak sesuai dengan interest politiknya, maka dianggap subyektif, dan ditinggalkannya. kedua belah fans ini, merasa nyaman melihat berita dari media2 yang dianggapnya 'obyektif', krn membuatnya merasa 'nyaman'. (hehe)

Pengamat politik banyak yang jatuh pada hal yang sama. Tak perlu heran, jika ada beberapa tulisan dan pendapat pengamat Politik yang jadi 'langganan' para pendukung masing2. Kita perlu kembali  ke jati diri kita jauh sebelum hiruk pikuk Pilpres 2014  dimulai, bahkan sebelum kita mengenal Jokowi dan Prabowo. Dua tahun yang lalu, apa sih Prabowo itu, kecuali kita mengenalnya hanya pensiunan Jendral dan pengusaha,, gak terlalu kita pikirin. Begitu juga, 2 tahun yg lalu gak ada yg kenal siapa ituh Jokowi, kecuali wong Solo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun