Nama lengkapnya Enok Mintarsyah. Lahir Senin, 15 Agustus 1945. Konon, nama Mintarsyah adalah akronim dari min artinya kurang, tar artinya sebentar lagi, dan syah artinya disahkannya hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.Â
Almarhum kakek adalah seorang guru, sehingga suka kreatif menamai anak-anaknya dikaitkan dengan sejarah bangsa Indonesia.Â
Di usianya yang hampir 79 tahun ini, ibuku sering sakit-sakitan. Bolak balik ke dokter jadi langganan. Dokter favoritnya adalah dokter Ilpi, pemilik klinik Cihideung Kecamatan Cilawu.Â
"Dokter Ilpi selain cantik, pintar, baik hati, ramah pada pasien, dan hasil diagnosanya selalu tepat," kata ibuku berulang kali setiap kali membicarakan dokter Ilpi.Â
Melalui tulisan ini pun, saya beserta keluarga besar Ibu Enok Mintarsyah mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dokter Ilpi. Semoga amal kebaikan beliau selaku dokter yang senantiasa menjalankan profesinya dengan sangat profesional, menjadi ladang amal yang bermanfaat di dunia dan akhirat.Â
Beberapa waktu lalu, dokter memvonis ada cairan di jantung. Berobat jalan, Alhamdulillah sembuh lagi. Di lain hari, tubuh Emah (panggilan untuk ibuku), susah untuk ditegakkan. Saat diperiksa, dokter memvonis bahwa ada saraf yang terjepit.Â
Tahun 2022, saya pernah membawa Emah ke Rumah Sakit Khusus Orthopedi Ciamis. Dirawat dua hari dua malam, Alhamdulillah sehat. Sekarang saraf terjepitnya kambuh lagi.Â
Di usia mudanya, ibuku pernah jadi guru, namun karena memiliki minat yang kuat untuk berbisnis, beliau keluar dari profesinya sebagai guru, dan terbilang sukses berbisnis waktu itu. Jual beli mebelair, jadi makelar tanah, jual beli perhiasan, semua pernah dilakoni ibuku untuk membantu Bapak menafkahi keluarga.Â
Dulu, ibuku menikah di usia 13 tahun, dan melahirkan 10 kali. Saya adalah anak ke-9.Â
Karena kakekku adalah seorang guru, ibuku sangat menyenangi dunia pendidikan. Di masa mudanya, Emah sangat bersemangat untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga ke bangku perguruan tinggi.Â