Alkisah, seorang ahli ibadah didatangi oleh Iblis. Abid tersebut tidak menghiraukan kedatangan Iblis. Dia tetap berdzikir tanpa terganggu kehadiran Iblis.
"Jika engkau ingin mengajukan pertanyaan kepadaku, aku berjanji akan menjawabnya dengan jujur. Jika tidak, aku akan pergi," kata Iblis seraya beranjak pergi.
"Tunggu dulu wahai Iblis. Aku ingin bertanya padamu. Godaan apa yang paling efektif engkau gunakan untuk menghancurkan manusia?" tanya ahli ibadah.
"Minuman keras," jawab iblis.
"Ketika manusia sudah mabuk, aku akan sangat mudah menggodanya untuk melakukan berbagai kemaksiatan. Membunuh, memperkosa, merampok, berzina, dan maksiat lainnya," lanjut Iblis.
"Lalu, apa lagi?," tanya sang ahli ibadah semakin penasaran.
"Amarah," kata iblis.
"Maskipun dia ahli ibadah, rajin sholat, mengaji dan bersedekah, tapi aku akan dengan sangat mudah mencelakakan orang tersebut, jika dia berhasil kubuat marah saat menghadapi masalah," terang Iblis.
"Lalu, apa lagi?" tanya sang ahli ibadah.
"Kikir alias pelit", jawab Iblis.
"Sehebat apapun ilmu agama seorang manusia, ibadahnya bagus, amalan wajib dan sunat dia kerjakan, namun saat kuserang dengan penyakit kikir, dia akan mudah kujerumuskan dalam jurang kehancuran, karena dia akan merasa bahwa semua yang dia miliki, adalah hasil kerja kerasnya, bukan titipan dari Allah SWT," jawab Iblis.
Kisah di atas dinukil dari kitab "500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah" karya Imam Ibnul Jauzi, terjemahan Dr. Abdul Hayyie Al-Kattani. Intisari dan redaksional dari ceritanya saya susun ulang agar lebih ringkas.
Semoga kisah ini menjadi pengingat bagi kita agar menjauhi minuman keras. Cara terbaik agar tidak terjerumus ke dalam minuman keras, adalah dengan menghindari pergaulan dengan orang-orang yang suka mabuk.
Kita pun harus meningkatkan kecerdasan emosional kita, tidak mudah marah saat menghadapi masalah, karena di saat kita marah, iblis akan dengan sangat mudah mencelakakan kita. Sudah tidak terhitung kasus pembunuhan terjadi akibat seseorang tidak bisa menguasai amarahnya.
Kita pun harus menjauhi sifat kikir. Bersedekah, infak dan zakat, adalah amalan untuk memerangi penyakit hati  yang berbahaya ini. Seorang yang pelit jiwanya, akan selalu merasa ada dalam kekurangan, hingga tidak mau berbagi kepada sesama dan tidak mau menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah SWT.