Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Keunikan Bahasa Sunda

5 Maret 2024   17:46 Diperbarui: 5 Maret 2024   21:58 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat sore teman-teman Kompasianer, baik yang sudah keriput maupun yang masih seger, he. Maaf bercanda. Maklum orang Sunda. Sunda kan singkatan dari suka bercanda. Hihi. Kali ini saya akan  bercerita tentang keunikan Bahasa Sunda.  

Entah kenapa, sejak kecil saya sangat senang belajar bahasa apapun. Mungkin karena faktor keturunan. Kakek buyut saya, konon seorang ahli bahasa di zaman Belanda, sehingga diberi gelar Raden oleh pemerintah kolonial, yaitu Raden Sastrawinata. Almarhum hidup di daerah Kecamatan Cihurip Kabupaten Garut. 

Nenek moyang saya pun sebetulnya orang kaya, dengan jumlah harta sangat banyak, cukup untuk 7 turunan, dan saya, adalah turunan ke-8, he-he. Mohon maaf bercanda lagi. 

Baca juga : Mengedukasi Mereka Agar Tak Gengsi Bertani

Oh iya, kembali ke topik nih, saya mau berbagi sedikit tentang Bahasa Sunda. Bahasa ibu yang saya gunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Bahasa Sunda memiliki kekhasan dan keanekaragaman yang luar biasa. Sejumlah kata, baik kata kerja maupun kata benda, digunakan berbeda untuk masing-masing orang, sesuai dengan usia dan strata sosial orang yang menjadi lawan bicara. Istilahnya disebut sebagai undak usuk basa, atau tatakrama dalam menggunakan bahasa. 

Contoh, kata pergi, dalam Bahasa Sunda, untuk orang dewasa Bahasa Sundanya adalah angkat. Untuk orang yang usianya setara dan di usianya di bawah kita, bahasa Sunda dari pergi adalah indit, sedangkan untuk diri sendiri, Bahasa Sundanya adalah mios.

Contoh lain, kata benda rumah. Untuk orang yang usia dan atau status sosialnya di atas kita, kita menyebutnya "bumi". Saat kita mengobrol dengan teman yang sudah akrab, Bahasa Sunda dari rumah adalah "imah". Ketika kita menyebut rumah untuk rumah kita, maka Bahasa Sundanya adalah "rorompok". Ada lagi kosakata dari rumah yang kasar, misalnya gogobrog, tapi itu kasar sekali. 

Kata "saya", dalam bahasa Sunda pun banyak. "Abdi" (untuk digunakan saat lawan bicara kita usia dan status sosialnya di atas kita), "Urang" (digunakan untuk mengobrol dengan  teman yang akrab), dan ada juga yang lebih kasar yaitu "Aing". Kata "aing" menunjukkan keakraban yang sangat dekat, tapi kadang dianggap sangat kasar jika digunakan saat orang Sunda sedang marah kepada lawan bicaranya. 

Baca juga : Buku Rujukan Bahasa Inggris untuk Pemula

Saya kini berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris. Dan kadang orang bertanya sambil bercanda,"Adakah kosakata Bahasa Sunda yang berasal atau diserap dari Bahasa Inggris?". Maka saya jawab dengan bercanda pula. "Ada". Ini jawaban detailnya. 

Bahasa Inggris dari pergi = Go. Sedangkan Bahasa Inggris dari berguling = Roll. Dan bahasa Inggrisnya panjang = Long. Saat ketiga kosakata tersebut digabung, maka menjadi gorolong. 

Dalam bahasa Sunda, gorolong artinya menggelinding. Jika dimaknai dari sisi humor, mungkin zaman dulu nenek moyang kita pernah dihukum oleh penjajah, untuk menggelinding atau berguling-guling di tanah. Go! Roll! Long! Jadilah kosakata, gorolong. Hehe. 

Sekian, sekali lagi mohon maaf, semoga bermanfaat dan sedikit terhibur. 

Baca juga : Memakai Pakaian Adat Sunda di Australia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun