Pemilu mendatangkan rezeki nomplok bagi beberapa kalangan pebisnis, dari mulai bisnis skala kecil hingga bisnis raksasa yang menggurita seperti halnya vendor penyedia perangkat Pemilu. Bisa dibayangkan berapa deretan angka nol dari proyek yang mereka dapatkan.
Namun, kali ini saya tidak akan bahas bisnis gedean, karena saya hanya orang kecil, pakai sarung juga masih kedodoran tidak ada yang pas, maka saya hanya mengulas pedagang kecil yang ikut kebagian rezeki saat Pemilu kemarin.Â
Namanya Jamal, pedagang bakso Malang, padahal aslinya bakso buatan Cisaga Ciamis.
Saat mengikuti pencoblosan di TPS-nya, dia membawa serta bakso malangnya ke TPS.
Istrinya mengikuti Jamal ke TPS dengan berjalan kaki. Tega banget ya Jamal, gerobak dinaikin ke motor, istri dibiarkan jalan kaki, he-he.
Ditemani istrinya, dia melayani pembeli yang ternyata sangat membludak. Rata-rata, pembeli membeli dengan harga Rp 10.000-an per mangkuk.Â
"Padahal sehari-hari, yang beli biasanya hanya Rp. 5.000 atau Rp 6.000. Ada juga yang 3.000, maklum lah kalau di kampung kan tidak seperti di kota yang pada banyak uang," kata Jamal.Â
Perbincangan kami di teras rumah saya, hanya obrolan santai saja saat saya dan istri jajan bakso ke Jamal.
Setelah semalaman begadang karena jadi anggota KPPS, kehadiran Jamal keliling di depan rumah adalah momen yang tepat untuk mengobati kepala puyeng.