Selamat bagi rekan-rekan guru yang usianya di atas 50 tahun. Kabar gembira bagi Anda karena berkesempatan untuk mendaftar program Calon Guru Penggerak. Artinya, selain memiliki kesempatan untuk belajar selama 6 bulan di Program Guru Penggerak, kesempatan guru-guru senior dalam berkarir pun tidak terganjal, mengingat sertifikat Guru Penggerak menjadi salah satu syarat utama untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas.Â
Keran peluang ini terbuka setelah Mahkamah Agung mengabulkan permohonan uji materil dari sejumlah guru yang merasa didiskriminasi dengan adanya klausul di pasal 6 f Permendikbudristek RI Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak, yang membatasi usia pendaftar CGP tidak boleh lebih dari 50 tahun.Â
Baca juga : Trik Jitu Lulus Calon Guru Penggerak
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pun kembali membuktikan kiprahnya dalam memperjuangkan aspirasi guru. Prof. Dr. Unifah Rosyidi, selaku Ketua Umum PB PGRI, mengawal permohonan uji materil ini, hingga akhirnya gol.Â
Mahkamah Agung mengabulkan permohonan dengan menghapus pasal 6 F di Permendikbud tersebut, karena dianggap  bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, yakni Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Namun, untuk menjadi Guru Penggerak, tetaplah harus melalui proses yang panjang dan berliku. Guru muda ataupun yang sudah lanjut usia, semuanya harus mengikuti prosedur ketika mendaftar CGP, dan jangan putus asa serta merasa rendah diri ketika belum dinyatakan lulus CGP.Â
Berbicara tentang usia seorang guru, terkadang, usia tua menjadi ganjalan seseorang untuk maju, karena merasa diri sebagai guru senior yang telah menjalani segudang pengalaman dalam mengajar menjadikan diri kita jumawa. Padahal, dengan menjadi guru selama puluhan tahun, tidak jauh berbeda dengan menjadi guru selama satu atau dua tahun. Â
Kita hanya menjalani roda yang berputar pada porosnya. Tiap tahun itu-itu saja yang kita lakukan. Jarang-jarang kita melakukan sesuatu yang out of the box. Merencanakan, masuk kelas untuk mengajar, menyiapkan ulangan, melakukan penilaian, remedial, dan pekerjaan guru lainnya. Materi yang kita ajarkan pada siswa pun tiap tahun itu-itu juga. Apa yang mesti kita sombongkan dengan menjadi guru selama puluhan tahun?Â
Seorang guru yang merasa senior pernah mengatakan dengan sedikit menepuk dada bahwa dia berhasil mencetak siswa siswinya menjadi dokter, pengusaha, guru, TNI, Polri serta profesi lainnya. Tapi dilihat dari kesehariannya, guru yang mengaku senior tersebut sangat gaptek dan tidak mau belajar hal-hal baru di dunia IT.Â