Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... lainnya -

www.albanduni.wordpress.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sejarah Indonesia Versi Mazhab Mansuriyah

31 Agustus 2010   08:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:34 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Rabu kemarin (19/5/2010) saya diamanahi untuk menjadi moderator diskusi buku Api Sejarah (jilid 1 dan 2) karya Ahmad Mansur Suryanegara yang diterbitkan Salamadani Publishing.

Buku bestseller yang dianugerahi sebagai karya nonfiksi terbaik versi IKAPI DKI Jakarta 2010 ini dibahas dua pakar sejarah, yaitu Dr.Sulasman, M.Hum dan Dr.Mumuh Muchsin Zakaria.

Ahmad Mansur Suryanegara selaku penulis buku Api Sejarah pun hadir tepat pada waktunya Lebih dari 100 peserta, baik itu mahasiswa maupun dosen serta umum memadati kursi Aula Al-Jamiah UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Diskusi buku yang digelar Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati bekejasama dengan Salamadani Publishing Grafindo Media Pratama, ini sangat dialogis.

Sebelum diskusi, Setia Gumilar, S.Ag., M.Si, selaku ketua panitia dan ketua jurusan SPI menyampaikan sambutannya. Dilanjutkan sambutan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung Prof.Dr.Agus Salim Mansur yang tampak antusias dan berapi-api dalam mengomentari buku Api Sejarah.

Pada diskusi itu, Dr.Sulasman yang saat itu menjadi pembicara pertama mengulas secara apik dan rinci dari sisi metodologi sejarah dan historiografi.

Menurut Sulasman, Api Sejarah memiliki corak yang khas sehingga berbeda dengan karya ilmiah sejarawan lainnya. Selain menyajikan sejarah Islam di Indonesia yang lengkap dari pra kemerdekaan hingga masa sekarang, juga menampilkan sejarah yang humanis versi Islam.

Penulisan sejarah yang digunakan Pak Mansur, menurut Sulasman, menggabungkan struktur-struktur sejarah seperti tokoh, gagasan, dan peristiwa.

“Dalam menulisnya pun Pak Mansur menggunakan metode berpikir terbalik. Ia menuliskan kesimpulan dahulu kemudian menyajikan data-datanya. Biasanya kan data dan fakta kemudian muncul kesimpulan. Tidak heran jika karya ini bersifat ideologis dan subjektf,” kata Dr.Sulasman.

Doktor sejarah lulusan Universitas Indonesia Jakarta ini memuji buku Api Sejarah sebagai karya yang berbeda dengan karya ilmiah.

“Bahasanya enak dibaca, penyajian materinya lengkap, dan interpretasinya lain dari yang biasa. Mungkin bisa dikatakan meta history karena Pak Mansur mampu melihat yang tak terlihat kasatmata,” ujar dosen sejarah UIN Bandung ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun