Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... lainnya -

www.albanduni.wordpress.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sirah Nabawiyah dan Novel Inspirasi Nabi (4)

6 September 2010   02:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:25 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novel Inspirasi Nabi

Bagaimanadengan novel? Kalau novel sejarah, sekarang ini terlihat banyak. Dari mulai kisah Prabu Siliwangi, Perang Bubat, Gajah Mada, Raden Saleh, Samudera Pasai, Granada, Taj Mahal, dan lainnya.

Novel yang berbau sejarah Sunda, selain sosok Prabu Siliwangi, juga ada karya Saini KM tentang Kesatria Hutan Larangan; semacam pasukan khusus Prabu Siliwangi. Intrik, konflik antar kepala daerah atau pejabat sangat dimunculkan, dan nuansa desa yang gemah ripah loh jinawi pun muncul.

Entahlah, mungkin sedang "bosan" para pembaca kita sehingga novel percintaan, kesabaran, petualangan, atau pencarian kebenaran malah numpuk di rak-rak toko buku; yang temanya kadang hampir mirip dengan cerpen-cerpen dan sinetron. Saya pernah main ke sebuah toko buku, novel atau karya sasrta yang demikan dijual dengan diskon sampai 60%.

Nah, mungkin upaya mengikis kejenuhan dan meramaikan wacana novel profetis/kenabian, Salamadani kali ini menerbitkan empat judul novel inspirasi Nabi karya Fatih Beeman. Masing-masing novel berjudul:Musa: Sang Penantang Arus; Yusuf: Sang Pejuang Mimpi;  Sulaiman: Sang Penakluk Hati; dan Daud: Sang Pemenang.

Novel inspirasi Nabi ini bacan yang renyah karena dikemas dengan bahasa yang kuat dan alurnya apik. Begitu pun bukunya, tidak tebal sehingga mudah dicerna. Selain itu, cerita Nabinya dikemas dalam konteks modern sehingga ada hikmah yang dapat diambil dari masing-masing novel.

Meskipun memang ada yang harus disempurnakan dari beberapa babak cerita dan alur, tetapi pesan kemanusiaan dan nilai kearifan hidupnya sangat mudah untuk diresapi dan terasa dekat dengan keseharian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun