Meskipun banyak para peserta yang mengacungkan tangannya untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan, tetapi karena waktu yang terbatas sehingga diskusi buku “Api Sejarah” pun berakhir.
Beberapa orang yang tidak puas langsung mendatangi dan bertanya kepada penulis. Ada pula yang meminta tandatangan dan meminta difoto bersama penulis buku “Api Sejarah”.
Hmm… diskusi buku Api Sejarah kemarin tampaknya jadi temu kangen para murid dengan gurunya, guru sejarah dengan fakta baru sejarah, dan kaum Muslim dengan kisah sejarah versi Islam.
Benar juga di sampaikan Pak Tendy, redaktur opini PR, saat membuka acara bahwa Pikiran Rakyat melalui diskusi buku “Api Sejarah” berupaya menjalankan salah satu fungsi pers, yaitu memberikan pendidikan yang mencerahkan masyarakat.
Bandung, 13 Nov 2009
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H