Tarik ulur, perang urat saraf, antara NH (PSSI) dengan AM (Menpora/Pemerintah) agaknya akan memasuki babak baru. NH bilang kalau Pak Menteri itu nggak ngerti sepak bola. Di lain sisi Pak Menteri pun bilang, “Kalau ada yang off side ya harus disemprit, kan rujukannya undang-undang”. Saling serang sudah mulai mengabaikan etika ketimuran, bahkan orang di luar sana (FIFA) dipakai untuk menakut-nakuti bangsa sendiri; ketua komdis PSSI, Hinca Pandjaitan berucap bahwa FIFA akan segera menghukum PSSI karena Pemerintah Indonesia dinilai campur tangan dalam pesepakbolaan Indonesia.
“Indonesia tinggal menunggu hitungan detik untuk di-suspend (=di-PHK)," katanya.
Mencermati sajian hangat tersebut, muncul pertanyaan menggelitik yang ingin segera saya tahu jawabnya…
- Nurdin Halid (PSSI) benar sekali menggunakan argumen FIFA, bahwa saat ini Pemerintah Indonesia telah ikut campur/intervensi dalam urusan persepakbolaan. (kalimat yang sungguh enak didengar namun aneh jika dinalar lebih jauh..!)
- Mari sekarang kita “melek” (saling membuka mata dan hati kita), kenapa PSSI (Nurdin Halid, cs) kok sama sekali TIDAK PROTES, TIDAK KEBAKARAN JENGGOT, KOK DIAM SAJA, padahal selama ini kita sama-sama tahu Pemerintah Indonesia sudah INTERVENSI jauh sekali, dengan menghabiskan duit ratusan miliar (lewat dana APBN atau APBD), menggunakan uang rakyat untuk sebuah kompetisi yang bernama LSI yang notabene adalah milik PSSI..!
- Nah, anehnya, sekarang ini ada orang yang berinisiatif tidak lagi otak-atik dana dari pemerintah (=duit milik rakyat) dengan mendirikan LPI justeru malah dinistakan oleh orang-orang PSSI. (Irfan Bachdim, yg secara hukum sudah sah menjadi WNI tidak boleh membela timnas padahal dia amat sangat dibutuhkan; juga tim-tim yang sudah lepas dan tidak mau menggunakan dana APBD, malah didepak dari PSSI)
- Konon, andai kompetisi sepakbola atau bisnis bola di tanah air ini ditangani dengan sungguh2 dan profesional, akan mampu menghasilkan keuntungan mencapai triliunan. Itu bisa didapat dari sponsor, nilai hak siar televisi, penjualan tiket dan memorabilia. Fantastik..!
- Tulisan ini saya ambil dari berbagai sumber, utamanya justeru dari sumber-2 yang sedang berseteru. Sungguh, saya tidak bermaksud memojokkan PSSI, Nurdin Halid, ataupun orang-2 pemerintahan. Tulisan ini semata-mata dengan nawaitu atas nama rakyat kecil yang sudah lama merindukan sepakbola Indonesia berkiprah di dunia internasional, serta ditangani oleh orang-2 yang nuraninya sarat dengan BOLA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H