Made in Indonesia nya mana yaa? itu lah yang sering terlintas dalam pikiran ketika melongok makanan belanjaan di supermarket. Biasanya setiap minggu bersama dua bocah dan istri belanja mingguan ke pasar tradisional atau supermarket di kota ini. Beberapa barang impor dipajang khusus di supermarket WSLF. Hanya ada satu jenis bahan makanan yang berasal dari Indonesia, itupun baru terlihat minggu lalu. Sedangkan bahan makanan dari negara ASEAN yang banyak ditemukan adalah dari Vietnam, Thailand dan Malaysia. Barang dari Vietnam, kopi instan yang saya sukai, ada dua varian yaitu kopi hitam dan kopi susu. Rasanya lumayan daripada kopi produk Cina yang rasanya agak aneh di lidah. Walaupun Vietnam negara komunis, namun sangat peduli dengan nilai-nilai global. Kopi tersebut diberi label halal, sehingga kaum muslimin tidak khawatir adanya unsur-unsur tambahan yang diragukan kehalalannya. So far, kopi lokal China belum ada yang berlabel halal. Malaysia juga mengimpor kopi berlabel halal, namun harganya lebih mahal daripada kopi Vietnam. Amerika Selatan juga menyumbang kopi ke negara ini, seperti Kolombia dan Brasil memberikan pilihan rasa kopi bagi pecinta kopi. Mohon maaf kopi Indonesia, disini saya terpaksa berpindah ke lain kopi.
Di supermarket lainnya ditemukan pula makanan indonesia lainnya. Kalau di tempat pertama tadi hanya ada kacang putih dan kacang beraroma rasa pedas, disini juga ada minuman jus dalam kaleng, rasa jambu, sekedar untuk melepaskan rindu makanan Indonesia. Harganya sejajar dengan minuman sejenis yang berasal dari Taiwan, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan dan negara lainnya.
Barang produk Cina mudah didapatkan di Indonesia, mulai dari kaki lima sampai ke supermarket besar. Barang produk Indonesia susah ditemukan di Cina, berarti selama ini kita banyak mengimpor tapi kurang banyak mengekspor. Mie Instan, Kecap Manis, Saos Pedas, dan Saos Tomat Indonesia bisa ditemukan di Guangzhou, dan dibeli secara online melalui Taobao dan sejenisnya. Tentunya dengan harga yang lebih mahal.
Pasar online sedang menggeliat disini, namun laju pertumbuhannya tidak seiring dengan 'kematian' pasar tradisional. Seorang teman mengatakan, sekarang ini waralaba mini market sudah ada di pangkalan menuju suku Baduy di Banten sementara itu marak pula jual beli online melalui jejaring sosial. Jarak sudah tidak menjadi kendala, pakar penjualan harus memperbaharui wawasan ilmu menjualnya.
Alat-alat olah raga dan perlengkapannya adalah produk andalan Cina. Lihat lah sepatu-sepatu olahraga yang dijual di pinggiran jalan di perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dari mana mereka berasal?. Selain memproduksi barang-barang 'kawe', produk kelas atas juga diperkuat. Raket bulu tangkis yang dipakai oleh Lin Dan dan kawan-kawan, ketika mengalahkan Taufik cs adalah merek Li Ning, produk dalam negeri mereka yang mengalahkan dominasi Yonex. Ayoo produk Indonesia, keluarkan hasil terbaiknya untuk masuk ke pasar global
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H