Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Helliwell dan Putnam Menulis tentang Modal Sosial dan Pendidikan

16 November 2012   02:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:16 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisan tersebut merupakan kajian terhadap penelitian yang dibuat oleh NJB-S (Norman Nie, Jane Junn, Kenneth Stehlik-Barry). Dengan menggunakan data penelitian NJB-S dan data US General Social Survey  dari tahun 1972 sampai 1996 dan DDB- Nedham Life Style, data dari tahun 1974 – 1997.

Pendidikan merupakan prediktor bagi keterlibatan politik dan keterlibatan sosial yang sangat dan paling penting. Meningkatnya rata – rata tingkat pendidikan meningkatkan kepercayaan dan tidak mengurangi tingkat partisipasi (dalam politik maupun sosial). Saking pentingnya, menjadi tren di kalangan politikus dan masyarakat umum untuk memiliki gelar pendidikan tinggi jenjang Master atau Doktor, untuk kemudian digunakan di belakang namanya sebagai gengsi dan alat pemasaran.

Teori dasar NJB-S adalah pendidikan merupakan alat sortir bagi distribusi kesempatan untuk partisipasi yang bermanfaat. Dengan demikian, maka semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin terbuka kesempatan individu untuk bersaing memperoleh pengaruh dan aktifitas. Tetapi peningkatan tingkat pendidikan secara umum tidak mempunyai dampak seperti itu. Mereka berdalih bahwa hipotesis dampak relatif pendidikan seperti ini tidak berlaku universal, namun mengenali bahwa pada beberapa hal, peningkatan rata – rata tingkat pendidikan dapat memberikan dampak positif.

NJB-S membagi tiga jenis dampak yaitu dampak relatif murni, seperti dijelaskan diatas;dampak absolut pendidikan yaitu dampak pendidikan tergantung hanya kepada tingkat pendidikan individual, dan bukan tingkat pendidikan orang lain; serta dampak kumulatif yaitu dimana ada umpan balik positif dari tingkat pendidikan secara umum terhadap tindakan – tindakan dan perilaku – perilaku individual.

Pada kajian ini instrumen yang digunakan dua variabel yaitu keterlibatan sosial dan kepercayaan , dua variabel yang sering digunakan sebagai alat ukur modal sosial. Penelitian dan data yang diatas menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan didukung oleh argumentasi – argumentasi. Melihat latar belakang Putnam sebagai pakar ilmu politik, maka kecenderungan arah paper ini ke bidang politik.

Membaca NBER Woorking Series. ‘Education and Social Capital’. 1999. John F. Helliwell dan Robert D. Putnam.

Wuhan, 2012-11-14

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun