Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Belajar Kedokteran ke China

30 Agustus 2012   00:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:09 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengobatan modern ala Barat dibangun oleh penelitian ilmiah mendapat saingan baru yaitu sejenis klinik Tongfang. Pengobatan tradisional China  (Traditional China Medicine/TCM) merupakan alternatif pengobatan yang tumbuh berkembang sampai ke luar China, bahkan sudah mendunia. Saat ini banyak orang luar yang belajar TCM di negeri China, bahkan melakukan praktik pengobatan di China. Beberapa rumah sakit menerima pasien untuk diobati dengan TCM atau pengobatan ala Barat, tinggal pilih saja. Fenomena ini sudah mulai menjalar ke luar Cina. Biasanya pengobatannya menggunakan TCM, lalu untuk meneliti kadar penyakitnya menggunakan cara pengobatan modern.

Berobat di rumah sakit China lebih mahal daripada di rumah sakit di Indonesia. Untuk efisiensi segala jenis pembayaran sudah menggunakan kartu, sejenis kartu a-te-em, yang dibuat saat mendaftar di rumah sakit. Oleh karena itu, diupayakan 'jangan sakit' kalau berada di Cina, soalnya sedikit sedikit di suruh rawat inap oleh dokternya. Mungkin karena kebijakan satu anak, maka rumah sakit ibu dan anak lumayan mahal tarifnya.

Saat hubungan Indonesia dan Cina semakin membaik, jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar ke Cina berangsur-angsur meningkat. Kedokteran China merupakan salahsatu alternatif jurusan yang dipilih. Di sini diajarkan kedokteran ala Barat dan TCM, biaya pendidikannya bisa sebanding dengan pendidikan kedokteran di Indonesia. Lama pendidikan enam tahun, dengan bahasa pengantar bahasa Cina, bersusah susah dahulu bersenang-senang kemudian!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun