Mohon tunggu...
Purnama Syaepurohman
Purnama Syaepurohman Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, Sustainability provocateur, open mind, Edukasi, Literasi Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membawa Suasana Toko ke Permukaan

28 Januari 2025   14:11 Diperbarui: 28 Januari 2025   14:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Suasana toko adalah salah satu elemen penting dalam pemasaran. Ketika toko masih berupa fisik, penyusunan suasana toko menjadi kajian yang penting dan berkembang pesat. Manusia modern adalah manusia rasional yang menggunakan logika dalam mengkonsumsi barang dan jasa tertentu. Namun saat berbelanja di toko, kadangkala rasionalitasnya dikalahkan oleh rangsangan-rangsangan emosionalitas. Alam bawah sadarnya mengalahkan kesadaran. Sehingga mengkonsumsi barang-barang atau jasa-jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan, atau tidak terlalu penting. Jasa penginapan seperti hotel, menjual hotel tematik yang memberikan pengalaman menginap menjadi luar biasa bagi para pelanggannya. Ketika pengalaman menginap sangat memuaskan, maka penginapan tersebut akan menjadi pilihan utama, yang menyisihkan penginapan hotel bintang lima pada hati pelanggan yang terpuaskan.

Ketika merenungkan kembali setelah belanja, maka akan diketahui apa yang sebenarnya diinginkan dan dibutuhkan. Banyak produk yang diinginkan melampaui yang dibutuhkan. Produk asesoris melebihi dari produk primer keseharian. Toko waralaba mempunyai pencahayaan yang sangat terang, sehingga pengunjung merasa betah dan tidak memperdulikan waktu. Warna cat tembok dan struktur lainnya dipilih sesuai dengan kajian ilmiah. Demikian pula berapa derajat celcius suhu ruangan juga dikondisikan berdasarkan kajian ilmiah sebelumnya. Para pelayan dan kasir akan menunjukkan keramahtamahan dalam melayani sebagai bagian dari prosedur operasinal standar toko. Akustik musik atau lagu yang diputar juga dipertimbangkan dengan matang, agar membuat pelanggan merasa nyaman.

Ketika jaman digital berkembang pesat. Tiktok, Tokopedia, Shopee mendekati konsumen dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya. Maka store atmosphere pun berkembang mengikuti jamannya. Demikian pula produk barang dan jasa yang ditawarkan semakin beragam. Konten recehan menjadi jasa yang bisa menghasilkan uang bagi para pegiat media sosial. Goyang Sadbor mantan penjahit keliling, mandi lumpur, menyanyi, pemulung sedang membersihkan plastik minuman, pekerja pabrik rokok yang mengepak rokok dengan alat manual, pedagang pasar tradisional, dan sebagainya. Penjualan yang menyerempet ke biro jodoh ataupun pornografi juga tidak terhindarkan. Semuanya mempunyai store atmosphere masing-masing.

Bagi generasi muda sekarang, kedai yang menjual kopi adalah pilihan untuk bersantai menikmati kopi bersama teman-teman. Intensi lainnya adalah mengerjakan tugas, atau rapat singkat untuk menyiapkan sesuatu. Ada pula yang sekedar menghilangkan penat setelah bekerja seharian. Bisa menikmari musik live ataupun rekaman. Kalau dulu Starbucks merajai, sekarang muncul kedai-kedai kopi lokal yang menawarkan kopi dan makanan yang lebih terjangkau, dengan kualitas makanan yang bagus. Soal harga tentu relatif. Lebih mahal daripada warung kopi tradisional yang sekaligus warung indomie atau warung bubur kacang hijau yang dikelola oleh mamang-mamang dari Kuningan, Jawa Barat. Kedai sejenis di Jakarta lebih mahal daripada yang berlokasi di selain Jakarta. Bandung, Semarang, Yogya, Malang, Surabaya, Makassar, Medan, Padang, banjarmasing, Pontianak, Palangkaraya, Bandar Lampung dan sebagainya mempunyai kedai-kedai kopi baru yang dikelola oleh anak muda jaman sekarang, dengan target pasar kalangan anak muda yang seumuran.

Jika generasi muda sekarang berminat untuk membuat kedai kopi. Selain bahan jualan utama berupa kopi berkualitas, perlu diperhatikan berbagai elemen penting dalam pemasaran. Sumber daya manusia tentu merupakan faktor penting. Barista yang mahir meracik kopi, pelayan yang ramah melayani pelanggan, serta suasana toko yang menyenangkan. Fasilitas-fasilitas seperti wifi, kamar kecil, tempat sholat, tempat cuci tangan, ruang privat, ruang merokok, ataupun tempat bermain anak (playground) perlu diperhatikan dengan detail. Kedai kopi bukan sekedar toko, tetapi adalah konsep yang ingin ditawarkan oleh pemilik usaha yang akan dinikmati oleh pelanggan dan calon pelanggannya. Kepuasan akan berdampak pada repeat order. Iklan dari mulut ke mulut lebih berhasil daripada iklan media sosial atau media cetak. Semua pelanggan harus dilayani dengan baik, karena semua pelanggan adalah raja yang akan membawa keuntungan usaha. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun