Tema Kewirausahaan Berbasis Nilai tertentu adalah salah satu pilihan dalam berwirausaha. Dengan mengambil satu idealisme, maka akan membuka kajian kajian baru dan menantang. Kewirausahaan Hijau, Kewirausahaan Halal, Kewirausahaan Komunitas, Kewirausahaan Berbasis Barang Bekas, Kewirausahaan Budaya, Kewirausahaan Pendidikan, dan sebagainya.Â
Wirausaha perlu dikembangkan untuk mendorong alternatif perekonomian. Dibanding negara lain, jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit. Sehingga perekonomian dikuasai oleh pemodal besar. Wirausahawan bisa bertumbuh jadi pengusaha menengah dan atas, baik secara individu maupun berkelompok.Â
Hari kemarin menyaksikan sidang  terbuka di perguruan tinggi Kota Kembang. Disertasi tentang Pendidikan Ekonomi yang membahas variabel bagi kewirausahaan hijau. Tema yang spesifik, yang sudah mulai mewujud di masyarakat. Menggunakan metode kuantitatif, dianalisis dengan canggih oleh pisau analisis SEM PLS. Hipotesisnya ada 11, dengan bantuan piranti statistika kekinian bukan menjadi masalah. Responden dari kalangan mahasiswa calon guru. Hasilnya semua hipotesis diterima.
Lebih besar dari ini, adalah implementasi. Makan Bergizi Gratis bisa menginspirasi untuk green entrepreneurship pertanian organik dan lain-lain. Kepresidenan saat ini terlihat sangat serius dalam program ini, walaupun pendanaan masih belum terpenuhi. Ada potensi kontribusi masyarakat akan dibuka sebesar-besarnya. Saat ini berbagai unsur TNI berkontribusi pada tahap awal MGB. Babinsa, Koperasi Angkatan Darat, serta lainnya.Â
Uang, uang, uang, begitu katanya. Padahal sekarang ini, menurut hemat penulis, uang bukan masalah utama. Asalkan punya gagasan-gagasan yang bagus, dikaji dengan serius dengan percobaan-percobaan sampai muncul prototype, maka uang bisa dicari. Bisa dengan sistem crowdfunding atau sponsorship. Meraih kepercayaan (trust) adalah penting. Maka reputasi tersebut harus dijaga. Sikap, jejak digital, dan kepribadian harus meyakinkan.Â
 Usaha peternakan lalat BSF dan menghasilkan maggot, bisa dimasukkan pada kategori Green entrepreneurship. Mengurangi sampah makanan diubah menjadi sesuatu yang bernilai guna. Jika diolah lebih lanjut, bisa bervariasi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI