Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Level A dengan Pendidikan yang Elok secara Nasional

18 Februari 2023   10:28 Diperbarui: 18 Februari 2023   10:32 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah level A, dengan Pendidikan Elok secara Nasional

 

Saya bersama para mahasiswa sekolah guru, berkunjung ke sekolah ini, sebuah sekolah swasta di Yogyakarta. Berguru tentang bagaimana sekolah ini bisa menjadi sekolah unggulan. Kami diterima oleh Kepala Sekolah dengan baik, dengan pengelolaan yang sangat efisien. Bapak Kepala Sekolah sendiri yang melayani kami, sebagai pembawa acara dan pemateri. Setelah kami mengenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangan, yang diwakilkan oleh ketua rombongan, maka tibalah kami pada acara inti. Bapak Kepala Sekolah menyampaikan beberapa hal yang memang sangat kami nanti-nantikan, bagaimana sekolah ini bisa menjadi tujuan belajar favorit di Yogyakarta

Bapak Kepala Sekolah berkisah, dan kami semua mendengarkan. Beberapa kesimpulan akan saya buat jadi beberapa poin kesimpulan atas narasi Pak Kepala Sekolah tersebut.

  • Role Model

Kepala Sekolah menyampaikan bahwa keteladanan adalah hal yang penting dalam pendidikan. Kami semua, tamu, memandang hal yang sama. Tetapi di sekolah dasar ini, jargon tersebut dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kepala Sekolah datang paling pagi, setelah itu para guru, kemudian para siswa. Menjadi Kepala Sekolah disini, harus memberikan contoh kedisiplinan kepada guru dan siswa serta staf administrasi lainnya.

  • Hubungan Masyarakat

Lokasi sekolah ada di tengah-tengah perkampungan. Sekolah mengadakan komunikasi yang ramah dan baik dengan warga dan pimpinan di perkampungan. Sehingga sampai-sampai ada hukum tidak tertulis, yang berlaku di masyarakat sekitar sekolah, untuk tidak melakukan kenduri pada hari-hari kerja. Karena akan mengganggu aktifitas sekolah. Hal itu tidak akan terjadi bila sekolah tidak mempunyai keakraban dengan masyarakat sekitar. Saling membesarkan dan saling mendukung.

  • Rekrutmen Guru dan Kesejahteraan Guru

Guru di sekolah ini 99,9 % adalah guru Yayasan, bukan guru pegawai pemerintah. Lowongan mengajar di sekolah ini selalu menarik minat calon guru. Dari puluhan lowongan kerja, ratusan yang mendaftar. Hal ini tentu saja mengisyaratkan bahwa guru disini mendapatkan penghargaan yang layak. Untuk menjadi guru harus mengikuti seleksi yang ketat dan wawancara. Kemudian setelah itu ada masa percobaan. Pada masa percobaan, guru tersebut tidak digaji, hanya diberikan uang pengganti transportasi. Apabila dapat melewati masa tersebut, maka calon guru diangkat menjadi guru tidak tetap yayasan selama satu tahun. Digaji sesuai dengan Upah Minimum Provinsi. Jika masa ini dapat dilewati dengan baik, dan guru memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, maka guru diangkat menjadi guru tetap yayasan. Dengan berbagai fasilitas yang dapat mencukupi kehidupannya sampai masa purna bakti. Jika guru tidak tetap tersebut belum memenuhi kualifikasi, maka ditawarkan lagi menjadi guru tidak tetap selama satu tahun lagi.

Karena kedisiplinan menjadi sangat penting di sekolah ini. Maka ketidak hadiran akan berkonsekwensi kepada uang pengganti transportasi. Jika guru tidak hadir (tanpa alasan) selama kurun waktu tertentu, maka ia tidak akan mendapatkan uang transportasi selama satu bulan.

  • Kurikulum Terbaik

Bagaimana mendapatkan konten terbaik bagi sekolah dasar? Karena sekolah ini berlokasi di Yogyakarta, tentu saja ia menjalin kerja sama yang baik dengan akademisi dari berbagai perguruan tinggi LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yaitu Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan (dahulu bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Yogyakarta). Selain tentu saja berbagai pemangku kepentingan dari tingkat nasional maupun provinsi dan internasional. Tidak heran jika sekolah ini selalu dapat menyesuaikan diri dengan perubahan, karena kerja sama yang erat dengan akademisi di tingkat yang lebih tinggi.

  • Dukungan Yayasan

Yayasan mempunyai peran sentral dalam pengelolaan sekolah. Pada beberapa kasus yayasan lebih dominan dan membatasi manajemen. Kalau masih dalam visi yang sama, itu tidak masalah. Kalau visi yayasan dan visi sekolah berbeda, itu akan berabe. Sekolah menjadi sapi perah yayasan. Hal ini perlu diperhatikan dengan serius. Ada jokes bahwa yayasan itu, generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga berebut atau pecah kongsi. Dengan perhatian yang baik dari berbagai pemangku kepentingan, hal tersebut tidak terjadi. Sekolah berkembang seiring dan sejalan dengan tujuan yayasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun