Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kerja Kolektif

11 April 2018   21:50 Diperbarui: 11 April 2018   22:03 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika ada rotasi jabatan, tulisan ini dimulai.

Rotasi jabatan adalah sesuatu yang wajar dalam organisasi. Untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja. Untuk peyegaran (refreshing). Kerja kolektif adalah penting untuk jalannya roda organisasi.

Pada organisasi kadang diperlukan berbagai peranan yang saling berbenturan. Kalau bisa sukses pada semua posisi dan tugas, itu adalah bagus. Ada promosi dan ada demosi. Kerja dalam pandangan Hamka cukup banyak disitir:

"Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja."

Jadi bagaimana dengan kerja menurut kita. Kerja adalah bagian dari hubungan antar manusia, untuk meraih perhitungan dari Yang Kuasa. Karena pada kerja terdapat unsur horisontal dan vertikal.

Bekerja harus melakukan yang terbaik, karena tuntutan dunia untuk menjadi lebih baik. Bekerja jaman NOW (Not Only Watching) membutuhkan terobosan, inovasi, kreatifitas, nilai ibadah.

Organisasi ini tetap eksis karena masih banyak yang mendoakannya, dan bekerja dengan penuh dedikasi demi kemajuan organisasi yang dimiliki bersama. Demikian menurut pimpinan puncak dalam taushiyahnya, atau wejangannya kepada para staf.

Organisasi harus berubah untuk melewati tantangan masa depan. Karena kalau tidak berubah, maka akan cepat terlindas oleh kemajuan jaman. Tantangan organisasi perlu dikembangkan dengan inovasi-inovasi baru, agar semuanya bisa berjalan dengan lancar. Sinergi diperlukan agar semuanya saling menguatkan.

Setiap peluang harus dikejar, agar perjalanan ke depan semakin lapang. Wacana kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas atau apapun itu sudah dimasukkan ke dalam baliho seorang politikus yang kerjanya lebih banyak berkait politik. Organisasi bisa belajar dari slogan itu, untuk kemajuan diperlukan kerja keras, tapi tidak mesti jalur politik. Politik perlu, tapi lebih penting lagi adalah profesionalisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun