Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pengajaran menurut perspektif Modal Sosial

15 Oktober 2012   17:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:48 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan belajar mengajar di kelas, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keilmuan, diantaranya adalah dari sudut pandang sosiologi. Salah satu kajian sosiologi adalah modal sosial yang dikembangkan oleh Putnam, Bourdieu, Coleman, Burt, Lin Nan, dan lain – lain.

Pengajaran yang dikembangkan dari perspektif modal sosial menempatkan pembelajar sebagai anggota dari jaringan – jaringan. Yaitu berupa: jaringan kelompok pembelajar, jaringan yang sudah mereka (pembelajar) miliki, dan jaringan potensial baru yang mungkin terbentuk.

Pilihan untuk strategi mengajar dipengaruhi oleh dua faktor berkaitan dengan pembelajar; yang juga terkait dengan gagasan tentang jaringan. Pertama berupa serangkaian sumber daya yang sudah dimiliki oleh pembelajar, dengan adanya kebijaksanaan dalam jaringannya. Pada konteks ini, untuk menerapkan perspektif modal sosial, seorang guru harus memiliki kecakapan – kecakapan untuk:

-mengetahui modal yang dibawa pembelajar ke dalam kelompok.

-Mendorong pembelajar untuk menggunakan sumber daya – sumber daya tersebut yang sesuai dengan pengalaman belajar.

-Mengatur sumber daya – sumber daya yang tidak sesuai (dengan tujuan belajar).

Kedua, hasil modal sosial adalah pembelajar akan memperoleh hasil melalui pengalaman belajar dan hal itu juga dapat meningkatkan cara – cara interaksi mereka dengan jaringan yang sekarang atau membuat mereka mampu mengakses jaringan baru yang berguna (untuk mencapai tujuan belajarnya).

Tujuan guru adalah untuk menciptakan kondisi – kondisi yang memaksimalkan kesempatan untuk membangun modal sosial pembelajar.

Konseptualisasi pembelajar sebagai anggota jaringan dimulai dengan guru mengenalkan bahwa kelompok atau kelas pembelajaran sebagai suatu jaringan baru bagi semua peserta, termasuk gurunya sendiri. Ini mungkin merupakan jaringan paling penting menurut perspektif guru karena itu merupakan satu – satunya yang sering mempengaruhi mereka secara langsung. Pada jaringan ini pembelajar memperoleh pengetahuan baru dan mengenal sumber daya – sumber daya yang dapat mereka gambarkan dalam interaksi mereka di dalam dan di luar kelas. Pembelajaran adalah tujuan umum lintas jaringan, yang juga dapat digambarkan sebagai komunitas pembelajaran.

Komunitas pembelajaran menyediakan lingkungan yang nyaman bagi pembelajar ketika mereka membuat kesalahan, bermain dengan aspek – aspek baru identitas dan mempraktikkan kecakapan – kecakapan baru. Meningkatnya rasa percaya diri – juga sebagai hasil modal sosial – merupakan indikator dari kesempatan belajar yang berhasil dicapai oleh para pembelajar.

Modal Sosial disini diartikan sebagai: jaringan – jaringan, bersama dengan norma – norma yang diikuti bersama, nilai – nilai dan pemahaman – pemahaman yang memfasilitasi kerjasama dengan atau di dalam kelompok.

Wuhan, 2012-10-15

Dicuplik dan diterjemahkan secara bebas dari :

Good Practice Guide: Bringing a social capital approach into the teaching of adult literacy and numeracy Sumber: http://www.ncver.edu.au/publications/2170.html.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun