Sore ini nonton film The Rainbow of Warior Seediq Bale yang dikeluarkan oleh Pemerintah Taiwan. Melihat tulisan diakhir film yang mencantumkan nama-nama Korea, Indonesia, RRC, Malaysia, Singapura, Taiwan... seperti mengingatkan satu kesamaan... semangat berkemajuan dari bangsa-bangsa Asia.
Film ini cukup keras, dan banyak adegan sadistis berdarah-darah. Adegan pemenggalan kepala serta kepala melayang dari badan berhamburan di banyak adegan. Cukup menyeramkan bagi yang biasa nonton film tersensor seperti saya ini.... ah beneran ??? ssst :) ...
Sumber foto : chaari.wordpress.com
Suku ini mirip dengan suku Dayak di Indonesia atau suku Maori di Selandia Baru. Memakai tato di wajah. Mereka bergerak lincah di hutan basah untuk berburu binatang, dan suka berperang dengan ssesama suku, tapi berbeda klan. Mirip dengan film "Mongol" yang saya tonton kemarin. Kalau dalam film Mongol, menceritakan latar awal kehidupan Jengis Khan di pada rumput yang luas (steppa) sebelum dia mempersatukan suku-suku di Mongol dan menginnvasi negara lain. Film ini menceritakan suku pemberani suka berperang yang ada di hutan.
Tradisi pemberani dalam berperang, lebih baik bunuh diri daripada dibunuh, kaum wanita yang bunuh diri daripada menjadi beban bagi kaum laki-laki adalah beberapa motto hidup suku Seediq Bale yang berperang dengan Jepang. Jepang disini digambarkan sebagai penjajah yang hanya menang perang karena jumlah dan teknologi yang lebih unggul. Secara kepribadian tentara-tentara Jepang terlihat begitu lemah, mungkin ini ciri khas film propaganda yang mendorong semangat nasionalisme seperti juga yang sering kita lihat di film-film perjuangan di tanah air.
Pemimpin serta tokoh penting dalam film ini adalah Mouna Radou, salah seorang Ketua Suku. Ia memiliki banyak koleksi kepala/tengkorak musuh, yang menggambarkan keberanian dan ketenaran dia di kelompoknya. Sereeem ...
