Minggu kemarin, saya diajak anak untuk melihat-lihat binatang. Bangun tidur langsung ditodong... ayah gak kerja kan? Iyyaa... hari ini kita lihat binatang... katanya. Ya sudaah kita berangkat agak siangan ajah. Kebetulan ada beberapa pekerjaan domestik yang harus dikerjakan oleh keluarga kecil ini.
Sehabis dzhuhur, kami berangkat ke Ragunan dengan menggunakan angkutan umum. Lumayan lancar, tetapi arus sebaliknya lumayan padat. Tampak beberapa titik mengular kemacetannya. Sedangkan jalur busway kosong melompong tidak ada yang memakai. Mungkin takut kena razia polisi.
Kebun Binatang ini masih seperti yang dulu. Sebenarnya bukan kebun binatang, tetapi kebun manusia. Karena jumlah manusia sepertinya lebih banyak daripada jumlah binatang di kandang. Manusia-manusia yang mencari penghidupan di kebun tersebut seperti penjual foto, penjual pecel, penjual minuman panas, dingin, penjual cenderamata dan lain-lain.
Beberapa kali saya pernah mengunjungi lokasi ini. Lokasi paru-paru Jakarta. Tempat yang asyik untuk menghirup udara segar. Beberapa pasang anak muda tampak berdua-duaan di beberapa sudut kebun seluas kurang lebih 10 hektar yang diberikan oleh Maestro Pelukis Indonesia, Raden Saleh.
Beberapa kali, dan sering kali saya dengar pengumuman dari pengelola, yang melarang pengunjung untuk memberikan makanan kepada binatang-binatang. Namun faktanya masih ada saja pengunjungn yang memberi makanan kepada binatang. Binatang-binatang disini sudah cukup jinak, dan mendekati manusia. Tetapi mereka tidak selayaknya memakan makanan manusia, karena mereka memiliki pola makan yang berbeda.
Adiknya Prabowo mengundurkan diri dari pembina Ragunan. Demikian menurut berita lalu. Namun kesejahteraan penghuni ragunan dan pengelolanya masih belum memadai. Terlihat dari fasilitas yang kurang terawat. Serta binatang-binatang yang cukup kurus. Ditambah lagi perilaku pengunjung yang tidak diberikan punishment oleh pengelola. Selayaknya dipasang kamera CCTV di setiap kandang binatang. Sehingga pengunjung yang memberi makan binatang dapat didenda, sesuai dengan perbuatannya. Kecanggihan teknologi akan memudahkan kerja manusia.
Kebayoran Baru, 20150112
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H