Mohon tunggu...
Abdul Aziz BSY
Abdul Aziz BSY Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alqur'an, Agen Zionis, dan Senjata Pamungkas (Nuklir)

4 Januari 2012   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak artikel “Tanah Jawa : Negeri  Para Nabi” dan artikel “Indonesia adalah The Promised Land Bagi Bani Israel” saya rilis sejak tahun 2009, banyak komentar khususnya dari kalangan sahabat-sahabat muslim saya dengan tuduhan sebagai ‘agen zionis’. Berikut ini jawaban saya buat sahabat-sahabat muslim tersebut :

“Sahabat-sahabat muslim, Bangsa2 Nusantara yg sejak dahulu kala lebih dikenal sebagai Bani Jawi maksudnya keturunan bangsa berakhlak, terlalu cerdas untuk dibodohi propaganda murahan sebagaimana opini anda, daripada anda berpikir prejudice seperti itu, lebih baik buatlah karya tulis yg lebih bernas dari segi hujjah dan penalaran, hal itu akan lebih mencerdaskan daripada tuduhan2 tak berdasar seperti yg anda lontarkan di atas. Tentang “SENJATA NUKLIR”, sebenarnya Alqur’an merekomendasikan untuk dimiliki oleh masing2 ‘pemangku peradaban’ agar terjadi “PERDAMAIAN ABADI” karena berfungsi sebagai “SENJATA PAMUNGKAS”, hal ini tercantum pada Surah Al Kahfi yg mengisahkan perjalanan “DZULQARNAIN” yang artinya “YANG BERTANDUK DUA” yaitu kisah peradaban manusia yang sejak dahulu kala selalu saling berhadapan layaknya tanduk, pada saat perang dingin peradaban yg saling berhadapan adalah “UNI SOVIET VS UNITED STATE”, sedang negara2 lemah yg selalu menjadi obyek penindasan kedua blok bergabung dalam payung negara2 “NON BLOK”, sampai saat ini hanya negara2 yg pro AS dan Israel, Rusia, Cina dan India yg diperkenankan memiliki senjata nuklir, sedang negara2 lain khususnya negara2 Islam contohnya Iran dicegah untuk menguasai teknologi nuklir walau untuk tujuan damai sekalipun, hal ini hanya bertujuan untuk melestarikan hak2 istimewa negara2 pemilik senjata nuklir yg tergabung dalam Dewan Keamanan PBB, selama tatanan dunia yg tidak adil ini tetap seperti sekarang ini, jangan berharap banyak akan datangnya perdamaian abadi. Solusinya, berwibawalah dengan menguasai teknologi nuklir untuk masa depan bangsa, berhematlah dengan energi fosil karena berpotensi menghancurkan lingkungan, hanya bangsa bodoh yg dengan bangganya bertepuk dada menjadi pengekspor energi alam, dan jangan lupa milikilah segera “SENJATA PAMUNGKAS” agar tidak ada lagi penindasan di muka Bumi ini.

Tentang “AGEN ZIONIS”, kalo agen zionis menulis artikel seperti judul di atas, itu namanya zionis pandir, kerja zionis itu halus dan sepertinya menguntungkan obyek sasaran, seperti contohnya dalam rangka menguasai negara2 Islam di masa depan ( anggap saja ini teori konspirasi ), mereka cukup jualan rokok di negara2 Islam, sementara di Israel sendiri tidak ada satupun pabrik rokok karena tak bakal laku mengingat budaya yg terbentuk dari setiap keluarga Yahudi yg mengharamkan rokok, mereka meyakini hasil riset “ULAMA YAHUDI” bahwa merokok adalah investasi jangka panjang untuk melahirkan “GENERASI EDIOT”, jangan berharap anda bisa merokok di rumah keluarga Yahudi maka mereka dengan tidak segan2 akan segera mengusir anda kalo anda tidak meninggalkan kebiasaan seperti di tanah air anda. Sebentar lagi pabrik2 rokok lokal akan segera dilego asing khususnya dari AS menyusul Sampoerna yg sudah di lego Philip Morris, mereka sangat berkepentingan memindahkan bisnisnya di Indonesia karena di AS sendiri telah diberlakukan Undang2 Anti Tembakau, bisa dibayangkan di masa depan berapa juta lahir “GENERASI EDIOT” dari rahim para perokok yg mayoritasnya orang2 miskin, dan sudah bisa dipastikan bahwa bangsa yg pintar dan cerdas akan mengalahkan bangsa yg bodoh apalagi ediot.

Menurut saya hanya orang ediot yg mau menjadi agen zionis, apalagi sudah ketahuan ternyata agen2 “MOSSAD & CIA” jauh2 belajar “TILIK SANDHI JAWA” kepada “AHLI INTELIJEN JAWA” di Indonesia, makanya agen2 mereka tidak berani berkeliaran ke Indonesia. Maka dalam kesempatan ini saya menghimbau kepada sahabat-sahabat muslim untuk segera menghilangkan watak “INFERIORITY COMPLEX”.

SALAM PERDAMAIAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun