#kkncovid19upianakayu
Penyebaran pandemi Covid-19 yang cepat telah menyebabkan gangguan pada sektor pendidikan Indonesia di mana sekitar 45 juta siswa tidak dapat melanjutkan kegiatan belajar mereka di sekolah, selain itu di tingkat perguruan tinggi pelaksanaan program dan kegiatan KKN yang seharusnya dapat dilaksanakan di lapangan menjadi turut beradaptasi menjadi kegiatan KKN Tematik Pencegahan Covid-19 secara individual dan seluruh pelaksanaannya dilakukan melalui online atau secara daring.
Salah satu kegiatan KKN tersebut salah satunya telah direalisasikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia sejak tanggal 17 Mei 2020 -- 17 Juni 2020. Pelaksanaan yang dilakukan selama 120 jam tersebut memiliki berbagai kegiatan yang dapat dipilih oleh mahasiswa, baik meliputi program waijib pendataan, dan program-program lain terkait percepatan penanganan wabah covid-19.
Di wilayah RW 08 Sarijadi Bandung, Anak Ayu seorang mahasiswa dari Psikologi angkatan 2017 UPI melakukan KKN dengan tema Pembuatan Konten Edukasi dan Sosialisasi Terkait Pencegahan Covid-19 Secara Daring. Tema ini dipilihnya dengan pertimbangan bahwa edukasi memainkan peran penting dalam mendorong masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam melawan virus corona.Â
Berbagai konten edukasi tersebut cukup beragam mulai dari hal-hal terkait serba-serbi covid-19 mulai dari mana virus berasal, cara penyebarannya, covid-19 dan kesehatan mental, serta konten terkait new normal dan work from home. Konten yang dibuat beragam ini kemudian disebarkan melalui WhatsApp Grup dan Instagram, dengan harapan konten yang beragam ini dapat menjangkau masyarakat secara luas, sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan.
Seperti yang kita ketahui, dalam memerangi covid-19 ini Indonesia sangat lemah dalam mendapatkan data yang akurat sehingga penanganan pun menjadi terhambat. Menurut saya pendataan hendaknya mulai disiplinkan dari tingkat pemerintahan yang paling kecil yakni RT dan RW. Ya saya berharap semoga dengan pendataan melalui KKN ini kemudian dapat membantu masyarakat dan pemerintah."
Kemudian sharing lainnya adalah terkait stres dan pekerjaan. Menurut salah satu warga RW 08, Agung, seorang pekerja industri kreatif, ia mengatakan bahwa keadaan pandemi ini sungguh  berdampak pada pekerjaan di lapangan, namun ia tetap memilih bekerja sesuai protokol kesehatan, karena hal ini juga berkaitan dengan penghasilan pekerja yang lainnya.Â
"Kalau saya tidak bekerja, bagaimana dengan rekan-rekan saya di lapangan, mereka akan makan apa?" begitu tuturnya. Sementara di sisi lain, dalam kesempatan telepon dengan salah satu warga yang adalah seoarang ibu rumah tangga, Ibu Suharti mengatakan, "Saya justru bersyukur dengan keadaan ini, saya merasa tidak terlalu lelah bekerja, biasanya saya ke sana ke mari mengantar dagangan, tapi sekarang saya bisa merasakan istirahat sejenak, dan menekuni untuk berkebun dan punya waktu bersama anak."
Beragam sharing session tersebut juga dikumpulkan oleh Ayu, terutama sharing session di tingkat pelajar, Ayu mengumpulkan berbagai cerita inspiratif dari para pelajar termasuk mahasiswa, kemudian dijadikan e-book, dan di bagikan secara daring. Hal ini cukup menunjukkan reaksi positif dari teman-teman yang melakukan sharing mengingat mereka merasa cerita inspiratifnya tersebut semoga dapat menginspirasi dan menguatkan sesama dalam menjalani masa karantina dan bagaimana agar tetap bisa bertahan di masa pandemi ini.Â