A. Hakikat Hidup  dan Pendidikan Islam
1.Hakikat Hidup
Hakikat menurut kamus besar bahasa indonesia ialah intisari atau dasar. Hakikat secara istilah adalah pemikiran secara mendasar serta mendalam, luas dan berjangkau ke depan. Sedangkan hidup adalah ciri yang membedakan serta memiliki syarat dan proses.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa hakikat hidup ialah membahas secara mendasar serta mendalam, luas berjangkau kedepan tentang kehidupan manusia. Manusia hidup didunia bukan tidak memiliki tujuan, setiap anak yang dilahirkan oleh Allah mempunyai misi besar. Misi tersebut ialah beribadah kepada Allah. Dengan demikian  hakikat hidup dapat diuraikan sebagai berikut;
Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. Yang mampu mengarahkan dirinya kepada hal yang progresif serta mempu mengatur, Â mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Manusia adalah makhluk yang terus berkembang yang tak pernah usai selama hidupnya.
Individu yang melibatkan dirinya dalam usaha mewujudkan dirinya sendiri, bermanfaat untuk orang lain  membuat bumi yang menjadi tempat berteduh lebih baik yang nantinya kandijadikan tempat generasi selanjutnya yang berpotensi sehingga membentuk perwujudan yang tak terduga dan terbatas.
Makhluk tuhan yang didalam dirinya terdapat jiwa, yakni jiwa  yang  orang jahat atau bukan.
Di dalam Al-Quran juga telah dijelaskan mengenai manusia, Al-Quran menempatkan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia. Dan Al-Quran memberikan konseptual yang baik didalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani manusia agar menjadi insan yang kamil. Sebagaimana didalam Al-Quran:
Artinya:"Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami". (QS. Al-Mu'minun: 115).
Berdasarkan ayat tersebut menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat 3 penegasan Allah;
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan.
Manusia diciptaakan oleh Allah tidak sia-sia.