Selain jelas-jelas telah memiliki keahlian yang dibutuhkan, para pelaku bisnis perjalanan pun tentu telah memiliki pengalaman langsung untuk melaksanakan beragam aktivitas wisata dilapangan. Bagaimanapun untuk memperoleh data perjalanan yang benar-benar diandalkan tidak hanya tergantung pada sisi keahlian semata, namun juga pengalaman empiris dari para pengolah data demi dapat menangkap kecenderungan dinamika riil yang kerapkali terjadi dilapangan.
Kuncinya, tinggal sejauhmana kemampuan dan kemampuan berkreasi dari para pelaku bisnis perjalanan dalam mengolah data perjalanan tadi. Bagaimana agar informasi dimaksud, selain tersaji dengan lebih menarik, mudah dimengerti, dan terutama mampu menampilkan informasi baru dimata para calon wisatawan.Â
Dalam hal ini, tentunya para pelaku bisnis perjalanan harus jeli dalam melihat informasi seperti apa yang benar-benar dibutuhkan wisatawan. Selain pula harus bisa menyajikannya sebagai narasi wisata utuh dan menarik bagi para calon wisatawan yang menjadi pangsa pasarnya.Â
Apabila para pelaku bisnis ini mampu melakukannya, semestinya tak ada alasan bagi mereka untuk pesimis. Alih-alih semestinya kemajuan teknologi informasi ini dapat memberikan peluang lebih besar untuk terus mengaktualisasikan bisnis perjalanannya.
Bagi pelaku bisnis perjalanan kecil, kemajuan teknologi informasi ini pun bahkan akan sangat membantu dalam mengembangkan perusahaan secara lebih efisien; dengan biaya yang jauh lebih murah, namun jangkauan terhadap calon konsumen jauh lebih luas, dan bahkan relatif tanpa batas.
Cihaurbeuti, Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H