Mohon tunggu...
atiyah
atiyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

suka indonesia dan isi indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen Panutan

9 Mei 2020   22:21 Diperbarui: 10 Mei 2020   00:00 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama saya atiyah mahasiswi Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang jurusan  manajemen semester dua .

 Saya  memiliki cerita pengalaman saya selama saya belajar dengan dosen kewarganegaraan  selama satu semester di dalam kelas. Beliau bernama Pak Edi Purwanto ,bapak dosen yang mengajar di Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang. Disana beliau mengajar salah satu mata kuliah yang berhubungan dengan UUD dan Negara yaitu Kewarganegaraan. beliau merupakan lulusan sarjana Psikologi.

Unik bukan lulusan psikolog bisa ngajar Pendidikan kewarganegraan?

Sebelumnya terimakasih kepada dosen yang mengajar pada pelajaran kewarganegaraan, saya suka dengan susunan dan gaya bicara bahasa dari dosen yang mengajar saya yang memang membawa pengaruh positif bagi saya. Pembicaraan selalu memberi motivasi dan pengetahuan bagi diri saya. Dengan penampilan yang menarik juga menambah nilai positif dari diri saya terhadap dosen yang mengajar. Yakni pak Edi .

Dari sikap dan kebiasaan yang ditampilkan dosen dihadapan mahasiswa, akan memunculkan persepsi atau pemikiran-pemikiran yang berbeda-beda mengenai dosen tersebut.

Dosen merupakan salah satu unsur terpenting dalam dunia pendidikan perguruan tinggi yang sangat banyak jasanya bagi mahasiswa. Sebagai pendidik, dosen mempunyai tugas yang tak ringan. Mereka berkewajiban mengubah mahasiswa yang selalu digaungkan sebagai agent of change. Dari tak tahu, menjadi tahu.

Perannya sebagai pengubah itulah yang membuat dosen berusaha dengan berbagai cara melaksanakan tugasnya untuk mengajar. Salah satu dosen yang bernama pak Edi yang memiliki metode ,karakteristik dan  tipe pengajaran yang cukup unik.

Nah,lucunya itu, kesan dalam pertemuan pertama dalam mata kuliah kewarganegaraan, pak edi mengaku sebagai asisten dosen kata lain "asdos".menggantikan  dosen yang bernama pak Edi pula. Gokil kan?  Kalau mau bilang percaya gak percayanya sih, kami gak percaya, dilihat dari perawakannya pun sudah berstatus dan berwibawa. Cukup simple beliau seorang dosen yang memiliki keunikan di kampus uin malang. Dan lucunya lagi, Pak Edi memerintahkan kami  untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan julukan nama yang cukup unik untuk diri kita sendiri supaya beliau bisa mengingat nama-nama kita. Beliaupun sungguh  cukup unik dan memiliki karakterisitik dalam penjiwaan untuk menyesuaikan dengan mahasiswanya.

 Dosen yang mengajarkan saya tentang kewarganegaraan di Indonesia "pak Edi"  tak se killer ataupun tak serumit sejarah Indonesia namun, beliau  yang memberi ulasan materi dengan sangat Serius tapi santai, kalau bisa humoris. Kalau kasih materi jelas. Tugas tidak  terlalu sering dan tidak pelit kasih (memberi) nilai. Dosen Pendidikan kewarganegraan memiliki kualitas bentuk dalam nasionalism, bahwa dosen mendidik dan  Memotivasi tapi Tidak Menggurui, beliau memiliki karakterisitik pembelajaran yang unik berbeda lagi dengan dosen yang suka memberi materi dan tugas berlebihan namun dosen kewarganegaraan kami hanya memberi penjelasan singkat namun memotivasi mahasiswa dan Tidak alergi dengan Saran dan Kritik. Beliau sangat suka dalam berdiskusi ,mungkin beliau ingin memberi keleluasaan untuk  kami berfikir keras dan begitupun beliau selalu mengahargai isi pendapat setiap mahasiswa .

Dosen yang ideal seperti pak Edi memurut saya adalah dosen yang menginspirasikan semua mahasiswanya, yang bisa memberi cerminan  positif bagi mahasiswa .hal yang membuat saya sangat menginspirasikannya beliau. beliau selalu berkontribusi penuh dan aktif dalam berkarya. Beliau mengajarkan kami untuk tidak pernah berhenti belajar dan berkarya , seperti sebuah kaliamat bijak "stop Learning Stop Growing " berhenti belajar berhenti berkembang. Begitulah yang terjadi, kalau kita berhenti belajar sama saja kita memberhentikan pertumbuhan diri kita, begitulah sebaliknya kalau kita terus mau belajar dalam hidup, hakikatnya kita terus berproses untuk bertumbuh.

 Dan tugas pertama dari pak Edi yaitu di tugaskan membuat film yang kita dialogkan dan di buat sendiri dalam aspirasi -aspirasi kepada pemerintah. Awalnya  Bikin merinding sih, tapi kalau di lihat dari sudut pandang makna sungguh memberi peluang kepada kami untuk berpotensi dan mendorong kita untuk selalu percaya diri  dan berani di hadapan semua orang. Dalam hal semua ini mahasiswa yang pernah di ajari oleh beliau pasti akan bersependapat sama dengan saya bahwa beliau memiliki jiwa bebas ,intlektual yang luas dan gigih dalam segala hal. Selama saya belajar dengan beliau saya mendapatkan banyak hal  bahwa menjadilah pribadi yang sederhana dalam penampilan dan ucapan , akan tetapi luar biasa dalam pengabdian dan Tindakan(low profile but, hight quality)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun