Mohon tunggu...
Nur Rizqi Putra
Nur Rizqi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - belum bekerja

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Minggu ke-8 Magang Dikarepmu Project: Guntur, Rizqi Putra

8 Oktober 2024   13:02 Diperbarui: 8 Oktober 2024   13:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat mendengar kata "magang," sebagian besar dari kita pasti membayangkan rutinitas yang monoton, ngopi seharian di depan laptop, dan mungkin sesekali disuruh fotokopi atau bikin laporan. Tapi cerita ini berbeda. Kali ini, mari kita jalan-jalan ke Karepmu Project, tempat dua mahasiswa Umsida, Guntur dan Rizqi, menjalani magang penuh warna. Dengan semangat, kreativitas, dan---tentu saja---banyak canda tawa, mereka terlibat dalam satu project penting: mendesain dan membuat konten hampers untuk Bank Syariah Indonesia (BSI).

Bagi yang belum tahu, Karepmu Project adalah studio kreatif yang didirikan oleh Habib, seorang kreator serba bisa yang selalu punya ide-ide cemerlang di kepalanya. Karepmu Project memang kecil, tapi mereka menangani klien-klien besar dengan hati besar juga. Salah satu pesanan terbesar datang dari Bank BSI: 20 hampers, bukan sembarang hampers, tapi yang benar-benar premium, mewah, dan pastinya harus memukau para penerima.

Guntur, mahasiswa desain grafis yang selalu terlihat sibuk dengan kompeternya. Waktu pesanan hampers ini datang pada 19 September 2024, dia langsung tancap gas. Dengan tenang, dia mulai membuat sketsa kasar desain hampers. Ide yang pertama kali muncul adalah membuat hampers dengan tema modern namun tetap elegan. "Yang penting, ini harus beda dari hampers-hampers biasa," ujar Guntur.

Proses desain ini bukan tanpa kendala, lho. Ada banyak revisi yang harus dilakukan karena Bank BSI ingin hampers ini merepresentasikan identitas mereka. Tapi Guntur dengan sabar menyempurnakan setiap detail---mulai dari warna, logo, hingga penempatan elemen dekoratif. Akhirnya, lahirlah desain hampers yang elegan namun tetap sederhana, seolah-olah berteriak: "Inilah hampers BSI yang premium, siap membuatmu terpukau!"

Sementara Guntur sibuk dengan desain, Rizqi, mahasiswa komunikasi visual, punya tugas lain: membuat konten tentang produk hampers ini. Ya, karena apa artinya produk bagus tanpa cerita yang menarik? Rizqi harus memastikan bahwa hampers ini tidak hanya tampak mewah, tapi juga memiliki nilai cerita yang kuat ketika dipromosikan.

Rizqi mulai membuat video pendek, foto produk, dan tentu saja, teks deskripsi yang bisa membuat siapa pun yang membacanya langsung ingin memesan hampers ini. Dia bermain dengan angle-angle unik saat mengambil gambar, memastikan setiap sisi hampers terlihat sempurna. "Nggak cuma bikin orang terkesan, tapi juga harus bikin penasaran," ujarnya sambil tertawa.

Kerja sama antara Guntur dan Rizqi bukan sekadar formalitas. Mereka sering kali berdiskusi panjang tentang bagaimana desain dan konten harus selaras. Guntur mungkin fokus pada visualnya, tapi Rizqi selalu mengingatkan bahwa storytelling itu sama pentingnya. "Kita nggak cuma jual barang, tapi juga pengalaman," kata Rizqi suatu sore sambil menyeruput kopi.

Meskipun ada deadline yang ketat, mereka berhasil menyelesaikan project ini dengan penuh semangat. Berkat kolaborasi mereka, 20 hampers pesanan Bank BSI berhasil diproduksi tepat waktu. Habib, sang owner Karepmu Project, puas dengan hasilnya. Bahkan, ada harapan kalau Bank BSI akan kembali dengan pesanan yang lebih besar di masa depan.

Pelajaran dari Magang minggu ke 7

Bagi Guntur dan Rizqi, magang di Karepmu Project bukan cuma soal bekerja dan belajar teknis. Mereka juga belajar soal kreativitas tanpa batas, pentingnya komunikasi yang baik, dan yang paling penting, bagaimana menjadi bagian dari tim yang selalu mendukung satu sama lain. Mereka juga menyadari bahwa di dunia kerja nyata, fleksibilitas dan inisiatif sangat dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun