Mohon tunggu...
Aa Sugiharto
Aa Sugiharto Mohon Tunggu... lainnya -

saya 170 cm, berat 50 kg. pendidikan Smkn 26 Pembangunan Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menunggu BBM Pintar dari PKS

9 Mei 2013   06:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:52 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menunggu BBM pintar dari PKS.

Apasih hebatnya gubernur dari PKS? Katanya menyelamatkan uang negara.
Coba sebutkan : pasti kawan - kawan PKS bisa jawab semua.
Sekarang usul ke Gubernur untuk bikin kartu BBM Pinter. selama ini kan semua kebagian Subsidi BBM, kenapa gak di buat aja kartu BBM Pinter. jadi cuma orang miskin yang bisa nikmatin BBM bersubsidi, bisa di bayangkan berapa uang negara yang bisa di hemat?

Mekanismenya.
Tinggal bikin edisi khusus Uang elektronik contohnya Brizzi, bikin deh tampilannya jadi kartu BBM Pintar. Bagikan kepada supir Angkutan umum.
Lakukan top up di terminal, dan lakukan pengurangan di SPBU.
contohnya : orang2 pinter bilang Harga BBM 6000, dan harga subsidi 4500. artinya nilai subsidi 1500. misal angkot dari teminal A ke terminal B menghabiskan 2 liter BBM. tinggal topup 3000 di terminal A, dan 3000 di terminal B. (dengan cacatan konsumsi sama jalur sebaliknya).
pas ngisi BBM di SPBU manapun : tinggal digunakan tuh isi top up
misalnya
angkot = narik 2 x bolak balik = 2x ( isi di terminal a + isi di terminal B)
subsidi = 2x (3000+3000) = 12.0000
Ketika ngisi BBM
Harga ke ekonomian(pake bahasa orang pinter) 8 liter = 8x 6000 = 48.000.
Maka yang di bayar sopir = 48.000(ekonomi)-12.000(subsidi) = 36.000.
Maka supir angkot tetep bayar 36.000 untuk 8 liter (masih 4500 perliter).

Tidak perlu pembatasan BBM. (kalo gak narik = gak dapet top Up)
Tidak perlu BBM di jual 2 harga. (resiko rusuh)

Trus kalo Pengguna Sepeda motor yang katanya juga miskin dan perlu di subsidi?
Kasih Quota aja, misal motor di kota jatah subsidinya 10 liter per bulan. Dan motor di desa(lebih jauh) subsidinya 20liter. Top Up tiap bulan di bank terdekat. dengan bawa STNK. Bank tinggal cek database kepolisian, apakah motor ini terdaftar sebagai penerima subsidi. Kalo perlu masukin pin/nomer motor ketika ngisi BBM di SPBU, jadinya motor curian tentu gak perlu dapet subsidi kan? Ketika ngisi BBM, dan klik datanya ternyata motor curian. Otomatis SMS kepolisian terdekat, tinggal nangkep aja.

Trus kalo angkutan pertanian dan Nelayan. Wah di PKS banyak orang pinter, gak usah di jelasin masih banyak di sana yang bisa mikirin mekanismenya.

Loh, kok bahas Ekonomi, dan subsidi kudunya di kolom ekonomi dong?
gak perlu judul pake embel - embel PKS.
Karena pembaca tentang PKS pasti banyak, suka - suka penulis ngasih judul. yang penting di baca, syukur kalo ada yang menyampaikan ke gubernur.
Kenapa gak disampaikan langsung ke pak Presiden?
Pak Presiden tentu masih sibuk menjalankan Tugas Negara, gak ada waktu untuk ide sederhana, yang kurang jenius, gak pakar, bukan dari ahli di bidangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun