Mohon tunggu...
Aas Kartini
Aas Kartini Mohon Tunggu... Guru - Guru

selalu ceria

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan

29 Januari 2024   13:56 Diperbarui: 29 Januari 2024   13:59 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

...dan, kembali kudengar bisikan dzikir air menuruni tangga pagi lalu jatuh menyentuh bumi.
Halus dalam suara bernada G minor ditemani angin  yang juga berlagu menitipkan nada syahdu dalam tiap derunya,  menghadirkan dingin menelusupi pori-pori rasaku.
Apa yang ingin kau sampaikan, duhai mahluk Allah yang  dikenal bumi dengan nama hujan?
Maafkan aku, tak memahami bahasamu....dan, kembali kudengar bisikan dzikir air menuruni tangga pagi lalu jatuh menyentuh bumi. 

Halus dalam suara bernada G minor ditemani angin  yang juga berlagu menitipkan nada syahdu dalam tiap derunya,  menghadirkan dingin menelusupi pori-pori rasaku.

Apa yang ingin kau sampaikan, duhai mahluk Allah yang  dikenal bumi dengan nama hujan? 

Maafkan aku, tak memahami bahasamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun