Mohon tunggu...
Aril Arsiandi
Aril Arsiandi Mohon Tunggu... -

Orang yang selalu ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Buruh Dirayakan, Hari Tani Dilupakan?

1 Mei 2014   17:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:58 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa hanya Hari Buruh yang dijadikan hari libur nasional?
Kenapa Hari Tani Nasional setiap tanggal 24 september luput dari perhatian?

Padahal buruh bekerja hanya untuk kepentingan perusahaan mereka semata, sedangkan para petani bekerja untuk memberi makan seluruh rakyat Indonesia. Lagi pun tuntutan yang disuarakan oleh para petani selama ini sangat - sangat rasional, mereka paling hanya menuntut masalah lahan dan pupuk saja, dan juga mereka bekerja cenderung karena keikhlasan bukan karena upah bayaran.

Berbeda jauh dengan para Buruh sekarang ini, mereka menuntut terlalu berlebihan malah cenderung tidak rasional. para buruh hanya mementingkan diri sendiri dengan selalu menuntut masalah upah tanpa memikirkan untung rugi nya perusahaan, terhambat nya pertumbuhan ekonomi dan kepentingan para investor. Lagi pula menurut saya upah sebesar apapun kalau perilaku nya konsumtif tetap saja tidak akan cukup dan malah kurang.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, maka sudah sepantasnya kita juga menghargai para petani yang sangat berperan penting dalam keagrarian di Indonesia.
Malah sebenarnya kita belum sampai ke tingkatan negara industri, yang industri negara kita pun cenderung dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing dan bangsa kita menjadi "budak" dari perusahaan mereka.

Kalau kemudian sekarang pemerintah mendedikasikan 1 mei sebagai hari libur nasional untuk para buruh, maka sudah selayaknya tanggal 24 september pemerintah juga harus mendedikasikan satu hari itu untuk perjuangan para petani yang sudah mengisi perut - perut sekitar 260 juta jiwa rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun