Merupakan langkah krusial untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Perguruan tinggi perlu melakukan diversifikasi sumber pendanaan dengan menjalin kerjasama dengan sektor swasta, pemerintah daerah, dan lembaga internasional. Selain itu, program hibah dan dana penelitian harus ditingkatkan untuk memberikan dukungan yang lebih besar terhadap proyek MBKM. Di samping itu, penciptaan program beasiswa juga penting untuk mendorong mahasiswa yang ingin berpartisipasi dalam MBKM, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan mereka dan memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha. Dengan upaya ini, diharapkan pembiayaan pendidikan dapat lebih berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan zaman.Â
2. Pengurangan Beban AdministrasiÂ
Pengurangan beban administratif menjadi langkah penting untuk meningkatkan efektivitas program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyederhanakan regulasi dan mempercepat proses birokrasi, sehingga mengurangi beban administratif yang tidak perlu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu mengembangkan kebijakan yang lebih sederhana agar guru tidak menghabiskan terlalu banyak waktu pada tugas administratif. Selain itu, penerapan sistem manajemen terintegrasi untuk mengelola tugas-tugas administratif akan membantu guru untuk lebih fokus pada pengajaran dan pengembangan diri. Dengan demikian, diharapkan kualitas pendidikan dapat meningkat sejalan dengan pengurangan beban administratif yang dihadapi oleh para pendidik.Â
3. Komunikasi Visi Bersama dan Mekanisme Yang Jelas
penerapan sistem manajemen terintegrasi akan membantu guru fokus pada pengajaran dan pengembangan diri. Untuk memastikan visi bersama dan mekanisme yang jelas, rapat koordinasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta kementerian lain perlu diadakan untuk menyusun tujuan yang sinergis dalam pelaksanaan MBKM, diikuti dengan sosialisasi program secara menyeluruh kepada semua pemangku kepentingan, termasuk guru, dosen, dan mahasiswa, agar mereka memahami tujuan dan manfaat program ini. Selanjutnya, peningkatan kualitas dan relevansi kurikulum sangat diperlukan dengan menyesuaikan kurikulum secara berkala agar sesuai dengan tuntutan dunia industri dan perkembangan teknologi terbaru, serta melibatkan praktisi dalam pengembangannya. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga dapat dimanfaatkan untuk memperluas akses pendidikan, seperti melalui platform pembelajaran daring yang mendukung kolaborasi dan pengajaran jarak jauh, terutama bagi perguruan tinggi di daerah terpencil.
 4. KesimpulanÂ
Pendidikan di Indonesia tertinggal dari negara lain, sehingga diperlukan solusi seperti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pada 24 Januari 2020. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan lulusan menghadapi perkembangan teknologi dan dunia usaha. Namun, MBKM menghadapi tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya dan beban administratif bagi guru. Solusi yang diusulkan meliputi peningkatan anggaran dan pendanaan, pengurangan beban administratif melalui penyederhanaan regulasi, serta komunikasi visi bersama antara kementerian. Penyesuaian kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga penting untuk meningkatkan efektivitas program MBKM dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.
 Daftar Pustaka
 Abdul Mukti Bisri, A. M. (2023). Hambatan Utama Implementasi Merdeka Belajar pada Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 413.Â
Bastari, K. (2021). Belajar Mandiri dan Merdeka Belajar Bagi Perserta Didik, Antara Tuntutan dan Tantangan. ACADEMIA : Jurnal Inovasi Riset Akademik, 74.
 Hasanah, U. (2022). Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Tantangan dan Prospek. Jurnal Pengkajian Islam, Vol 2, No. 1, 29.