Kesimpulannya adalah Literasi Digital memiliki korelasi yang erat dengan kemampuan berpikir kritis, sebagaimana literasi membaca secara konvensional berperan dalam membuka wawasan seseorang terhadap dunia. Seperti pepatah "Buku adalah jendela dunia", kemampuan seseorang untuk mengakses informasi melalui teknologi digital memungkinkan kita untuk memahami peristiwa dan fenomena global tanpa harus mengalaminya secara langsung. Akses yang luas terhadap informasi ini memperkaya sudut pandang dan membuka wawasan kita terhadap hal-hal yang sebelumnya belum kita ketahui. Dengan paparan terhadap berbagai sudut pandang, ide, dan data, seseorang dapat belajar menganalisis, mengevaluasi, dan menyaring informasi untukmenemukan solusi yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.Â
Tokoh-tokoh sejarah yang berhasil dalam berbagai bidang, seperti yang ditunjukkan melalui kebiasaan membaca, menunjukkan pentingnya pemanfaatan informasi dalam membentuk pemikiran yang kritis dan inovatif. Mereka mampu menghasilkan solusi bagi tantangan pada zamannya melalui pola pikir kritis yang terbentuk dari pengetahuan yang mereka kumpulkan.
 3. Pentingnya Kesadaran Literasi Digital pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
 Memiliki kesadaran Literasi Digital adalah sesuatu yang sangat krusial bagi mahasiswa, khususnya yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Seiring berjalannya waktu, kuantitas sebuah informasi semakin bertambah, hal tersebut menyebabkan beragamnya pendapat dan pengetahuan yang tumpang tindih antara satu sama lainnya. Kesadaran berliterasi akan mencegah para mahasiswa untuk mengambil sebuah referensi atau pendapat dari sumber yang kurang bisa dipercaya.
 Dari paparan informasi di atas, bisa kita simpulkan bahwa kesadaran Literasi digital di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam berperan penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Selain kemampuan teknis, literasi digital mencakup keterampilan menganalisis dan menyaring informasi secara bijak, sejalan dengan kebiasaan para tokoh Islam seperti Ibnu Sina dan AlGhazali yang berhasil membentuk pemikiran kritis melalui pembelajaran mendalam.Â
Dengan akses luas ke informasi global, literasi digital memungkinkan mahasiswa untuk memahami isu-isu kompleks, mengasah kreativitas, dan menciptakan solusi. Ini menjadikannya instrumen kunci dalam menghadapi tantangan modern di era digital. 5 Sejalan dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qur'an yang menyatakan tentang Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu terdapat dalam Surah AlMujadalah ayat 11, yang artinya :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."Â
(QS. Al-Mujadilah: 11) Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman dan berilmu memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H